webnovel

Sisi Gelap Kekasih Ku Psychopath [ END ]

Kehidupan dua sejoli yang berubah sejak hadirnya sosok ke 3. Membuat perlakuan buruk pun tak bisa lepas dari kehidupan Sang Istri. Sang istri yang dulu mencintai Sang Suami kini telah berubah bak pembunuh berdarah dingin karena tekanan emosi yang kuat yang dihadapinya dari Sang Suami. Lalu dia membuat berbagai cara untuk bisa menyiksa suaminya hingga membuatnya mati di tangannya sendiri. Lalu menyembunyikan kebenaran itu selama bertahun - tahun. Lalu setelah sekian lama, dia akhirnya bisa menemukan pria lain yang bisa membuatnya sadar kembali. Tapi saat dia menyadari semua kesalahannya, dan memperbaiki hubungannya, pria yang bersamanya itu malah melaporkan nya ke polisi hingga membuat nya mendapat hukuman mati dari pemerintah. pria itu bahkan sangat jijik melihatnya dan menyesal sudah mencintai wanita itu. Hingga membuatnya tidak sudi melihat kematiannya. Bacanya jangan setengah-setengah yah teman. Dan jika ada yang kurang, berilah dukungan dengan komentar yang positif dan membangun. Dan jangan lupa vote yah teman-teman. Thanks,

Kily_Kiky · RPS同人
分數不夠
17 Chs

Part 16. Permohonan Terakhir

Sementara itu Rose hanya merenungi takdirnya di balik dinginnya jeruji besi. Dan tinggal menghitung hari-hari terakhir kehidupannya di bumi.

Maka Rose meminta tolong kepada kepala penjara agar menghubungi J hope untuk datang menjenguknya sekali saja. Sebelum akhirnya dijatuhi hukuman mati.

Dia juga sangat ingin meminta maaf kepada J hope atas semua kejahatannya.

Maka kepala penjara itu menghubungi J hope. Tapi dia sangat sulit dihubungi. Ponselnya tidak aktif dan telepon rumahnya juga tidak pernah diangkat.

J hope hanya menghabiskan waktunya yang berharga dengan mengurung diri di kamarnya. Keadaannya sangat menyedihkan.

Meski atasannya Yoongi sudah menyemangatinya tapi J hope selalu kalah dengan perasaan bersalahnya.

Dia begitu terpukul dengan kejadian yang menimpa dirinya.

Semakin hari badannya semakin kurus karena tak terurus.

Dia selalu melampiaskan semua kemarahannya pada minuman keras. Hingga kamarnya dipenuhi dengan botol-botol minuman dan kotak-kotak makanan instan.

J hope orang yang dikenal bersih dan rapi itu, kini berubah drastis karena cinta. Berkali-kali dia mencoba mengakhiri hidupnya. Tapi selalu gagal.

Lalu pada esok harinya kepala penjara itu pergi mengunjungi J hope ke rumahnya. Dia memberikan kabar bahwa dirinya harus hadir di hari kematian Rose. Tapi saat kepala penjara itu menyampaikannya, dia menjadi sangat marah dan melempar botol minuman yang tengah dipegangnya itu. Kemudian berteriak,

"Tidak! Aku tidak akan datang.

Biarkan saja wanita itu mati membusuk disana.

Perbuatannya sangat menjijikkan. Dan dia pantas mendapatkannya. Dia seperti monster yang berwujud manusia.

Aku menyesal sudah jatuh cinta pada wanita itu.

Aku tidak akan datang.

Katakan padanya, Aku tidak akan kesana.

Sekarang pergilah!

Sampaikan pada wanita gila itu semua yang aku katakan."

Kepala penjara itu pun tak bisa berkata apapun lagi, maka dia pergi meninggalkan J hope.

Dia menyampaikan semua perkataan J hope pada Rose.

Mendengar itu, hati Rose pun hancur. Dia menangis sejadi-jadinya di dalam penjara dan membenturkan kepalanya berkali-kali ke dinding penjara hingga nyaris pingsan. Sambil menangis dia berkata,

"J hope! Seperti inikah hukuman mu untuk ku?

Kau sudah berjanji tidak akan pernah meninggalkan ku apa pun yang terjadi.

Aku sangat menyesal dengan semua perbuatanku.

Tolong maafkan aku!

Aku mohon izinkan aku untuk minta maaf padamu dan menyesali dosa-dosaku, agar aku bisa mati dengan damai.

Aku mohon J hope datanglah besok!

Kau harus lihat kematian ku akan menebus semua dosaku."

(Ungkapnya sambil merintih dengan kepala yang berdarah)

Tak tahan melihat keadaan Rose yang menyedihkan, kepala penjara itu pun pergi ke rumah J hope untuk kedua kalinya.

Dia mengemudikan mobilnya dengan sangat cepat.

Begitu memarkirkan mobilnya, dia segera berlari menemui J hope dan mengetuk pintu rumahnya dengan keras, tapi pintu tak kunjung dibuka. Akhirnya dia mendobrak pintu rumahnya, dan melihat J hope sudah tak sadarkan diri.

Maka petugas itu segera menelepon ambulans dan melarikannya ke rumah sakit. J hope terbaring kritis karena banyaknya pengaruh alkohol pada tubuhnya.

Kepala penjara itu berbicara pada dirinya sendiri sambil memandangi J hope yang terbaring. Dia berkata,

"Aduh,,, bagaimana ini?

Yang satu akan mati besok. Sedangkan yang satu lagi tak sadarkan diri.

Kalian semua membuat ku sangat lelah dan pusing.

Yang satu punya permintaan terakhir. Sedangkan yang satu lagi sangat keras kepala.

Kenapa susah sekali bagi orang ini untuk datang bahkan hanya melihat dari jauh pun tidak bisa.

Aku tidak tahu harus berbuat apalagi.

Kepala penjara itu pun berjaga semalaman disana. Lalu pada pagi harinya, tiba-tiba saja sebuah keajaiban terjadi.

Jari-jari J hope mulai bergerak. Dan dia mulai sadarkan diri.

Kepala penjara itu pun sangat bahagia melihatnya. Dia berkata,

"Yeah, untunglah kamu sadar.

Aku yakin kamu pasti akan hadir.

Kawan ini hari terakhir kehidupan kekasih mu.

Nanti sore dia akan dihukum mati. Jadi penuhi saja permintaan terakhirnya. Jika tidak, kau akan menyesal seumur hidup.

Barangkali dia ingin menyampaikan satu hal penting untukmu atau ingin minta maaf padamu."

Tapi J hope tidak bicara sedikit pun selain hanya memalingkan wajahnya. Dan perlahan air matanya jatuh membasahi wajah tampannya itu.

Kemudian kepala penjara itu segera berlari mencari dokter yang bertugas. Sesampainya disana, dia berkata dengan terburu-buru

"Dokter! Dokter!

Cepatlah! Dia sudah sadar.

Cepat lakukan sesuatu!

Dia harus bisa pergi hari ini juga. Ada hal yang sangat penting.

Ku mohon dokter."

"Baiklah, ayo kita kesana!" (Balas sang dokter)

Mereka berdua pun berlari menuju kamar J hope. Dan sang dokter segera memeriksa keadaanya. Setelah itu dia berkata,

"Keadaan mu sudah sedikit membaik. Jika kamu ingin pergi, kamu boleh pergi.

Aku akan suntikkan vitamin untukmu."

"Tidak dokter!

Aku tidak akan pergi kemana pun.

Aku akan tetap disini dan beristirahat.

Sudah cukup aku menyia-nyiakan hidupku, sekarang aku harus bangkit dan memulai hidup yang baru."

Mendengar itu, kepala penjara itu pun berkata,

"Tidak kawan!

Jangan seperti itu! Aku mohon pergilah!

Tolong lihatlah pacar mu itu untuk terakhir kalinya.

Kau akan menyesal seumur hidup jika kau tidak pergi.

Ini permintaan terakhirnya.

Sekarang tinggal 3 jam lagi dia akan dibunuh.

Ayolah, pikirkanlah sekali lagi.

Aku akan menunggu mu! Aku akan keluar dan memberimu sedikit waktu untuk berpikir.

Jadi pikirkanlah baik-baik!"

Kepala penjara itu kemudian menghubungi polisi yang sedang bertugas mempersiapkan hukuman mati Rose. Dia berkata, "Bagaimana keadaan Rose sekarang?"

"Dia seperti sudah mati pak. Sejak pagi dia tidak bicara apapun. Aku juga tidak tahu." (Jawab petugas itu)

"Baiklah! Aku akan tutup teleponnya. Lakukan pekerjaan mu dengan baik!" (Balas kepala penjara itu)

Setelah beberapa menit, kepala penjara itu kembali dan menanyai J hope untuk terakhir kalinya,

"Bagaimana? Kau sudah siap pergi?"

"Hei! Kenapa kau terus memaksa. Apa kau tuli?

Aku sudah bilang kan tidak akan pergi kemana pun.

Biarkan saja dia mati. Itu pantas untuk nya."

(Balas J hope sambil memalingkan wajahnya)

"Hei! Kenapa susah sekali bicara denganmu?

Kamu seperti wanita saja, susah untuk dibujuk.

Berilah dia kesempatan!

Dasar payah!" (Balas kepala penjara dengan kesal )

"Ok! Ok!

Baiklah aku akan pergi.

Puas kamu!" (Balas J hope)

"Nah gitu dong kawan.

Setelah aku menyebutmu seperti wanita, baru kau sadar.

Coba dari kemarin aku melakukannya. Pasti aku tidak akan serepot ini.

Tapi yah sudahlah!" (Balas kepala penjara)

Mereka pun akhirnya bersiap-siap meninggalkan rumah sakit dan pergi ke kantor polisi.

Sesampainya disana, J hope yang berdiri di kejauhan tak kuasa melihat Rose yang kini sudah berada di tempat penghukumannya.

Dia berusaha menahan airmatanya. Dan menyembunyikan perasaannya. Melihat ekspresi J hope, kepala penjara itu mengulurkan tangannya merangkul J hope untuk menguatkannya. Sambil menepuk-nepuk punggungnya, dia berkata,

"Kawan, pergilah!

Aku memberi mu waktu 5 menit untuk berbicara padanya. Sampaikan saja apa yang ingin kau sampaikan.

Ayolah kawan! Kau ini pria sejati kan? Kau pasti bisa."

Maka J hope melangkahkan kakinya perlahan-lahan mendekati Rose. Tapi dia tidak bicara apapun padanya. Dia hanya memandangi Rose dan menangis di hadapannya.

Rose kemudian berkata,

"Maaf kan aku J hope!

Tolong maafkan aku!"

Teruslah lanjutkan hidupmu!

Sekali lagi tolong maafkan aku.

Itu saja permintaan terakhir ku untuk mu."

Setelah itu petugas pun segera menutup kepala Rose. Dan dia pun ditembak mati saat itu juga.

J hope pun tak kuasa menyaksikan hukuman mati itu dari jauh. Dirinya jatuh pingsan karena tidak kuat melawan tekanan yang dihadapinya. Dia pun dilarikan ke rumah sakit.