Tak berapa lama, Rose pun kembali dan memberikan daging yang dia beli pada J hope. Dengan berusaha tetap tenang, J hope memasak makanan itu dan menghidangkannya di atas meja. Mereka pun makan bersama.
Seusai dari rumah Rose, J hope pergi ke kamarnya dan mengurung dirinya disana. Dia terus saja berpikir apa yang harus dia lakukan kepada Rose. Wajahnya begitu sedih dan muram. Dia sangat tertekan dengan masalah yang dia hasapi.
Dia ingin sekali menyembunyikan kejahatan Rose karena cintanya yang begitu besar padanya. Tapi disisi lain hatinya juga merasa terganggu dan terbebani dengan tanggung jawab yang dia pegang saat ini. Sebagai seorang detektif, dia harus menomorsatukan kebenaran diatas yang lainnya.
Karena itulah J hope tidak bisa mengendalikan perasaannya, dia sangat bingung dan kecewa dengan apa yang dia alami saat ini.
J hope hanya bisa menangis dan terjaga sepanjang malam.
Matanya terlihat lelah dan wajahnya sangat lesu. Dia tidak bersemangat untuk melakukan apapun.
Selain terdiam dan berpikir, dia hanya bisa menangis sambil berteriak dan terkadang melempar benda-benda kecil di sekitarnya untuk melampiaskan amarahnya.
Kemudian dia bangun dan memandang dirinya di cermin. Sambil berkata,
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Aku jatuh cinta pada wanita yang salah.
Selama ini aku mencintai wanita yang tidak waras yang punya tabiat seperti monster.
Hubungan macam apa ini?
Aku dengannya sudah sangat jauh. Dan sekarang sulit bagiku untuk bisa melupakannya.
Semua bukti kejahatannya sudah aku temukan. Tapi aku tidak sanggup untuk mengungkap kebenaran ini.
Kebenaran ini terlalu pahit untuk ku.
Kenapa aku harus jatuh ke dalam pelukan wanita gila seperti dia?
Kenapa?
Wajahnya yang indah, dan kata-katanya yang manis tidak sebanding dengan hatinya yang jahat seperti iblis.
Kenapa kau tega melakukan ini pada ku?
Kenapa kau hadir dalam kehidupan ku?"
Dia pun tak kuat lagi menanggung tekanan emosi yang dia hadapi saat ini, hingga akhirnya terjatuh dan terbaring di lantai.
**********
Lalu ke esokan paginya, saat dia masih terbaring di lantai, telepon rumahnya berdering berkali-kali.
Tapi J hope membiarkannya begitu saja. Dia tidak ingin bangkit dan mengangkat telepon itu.
Dia bahkan sulit untuk mengangkat badannya dari lantai dan hanya bisa memandangi telepon itu dengan mata sembabnya.
Lalu setelah beberapa waktu, dia mengerahkan seluruh kekuatannya dan berusaha bangkit. Dia berkata,
"Tidak! Aku tidak boleh lemah.
Aku tidak bisa membiarkan kejahatan ini terus berlanjut.
Kebenaran harus terungkap. Aku harus mengingat sumpahku untuk selalu membela kebenaran dan menjunjungnya di atas segalanya. Aku tidak mau menjadi mangsa wanita itu berikutnya.
Aku akan segera pergi dan menyelesaikan hal ini."
Maka dia pun cepat-cepat turun dari kamarnya dan bersiap lalu pergi ke kantor. Dia menutupi mata bengkaknya dengan kacamata hitam.
Dia pergi ke kantor polisi dan segera memberikan laporan kejahatan Rose ke polisi.
J hope menyerahkan semua bukti video itu ke polisi yang dia ambil diam-diam saat di rumah Rose.
Polisi pun segera menindak lanjuti kasus itu usai melihat semua bukti. Mereka segera pergi menangkap Rose dan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Ketika polisi tiba di kediaman Rose, mereka menemukan Rose dalam kondisi mabuk. Sehingga dirinya tidak sempat menghindar dari kejaran polisi.
Mereka berhasil menangkap Rose, penjahat yang selama ini mereka cari-cari.
J hope yang juga berada disana, tidak kuat menahan emosinya, dia tidak berani mendekat dan hanya bisa memandangi Rose dari kejauhan sambil menangis.
Dengan berat hati dia harus merelakan cintanya pergi bersama polisi. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Tapi satu hal yang pasti, dia akan kehilangan Rose untuk selamanya.
Pihak kepolisian bisa saja menjatuhi hukuman mati pada Rose atas pembunuhan berencana yang dia lakukan.
Kemudian para anggota kepolisian dan tim detektif yang lainnya berpencar menyelidiki seluruh bagian rumah Rose.
Setelah melakukan penyelidikan beberapa waktu, polisi akhirnya menemukan suatu taman bunga yang terlihat agak janggal, maka mereka membongkar taman itu.
Mereka semua pun terkejut menemukan tulang-belulang di dalamnya. Dan sepucuk surat yang terbungkus di dalam botol berisi curahan cinta Rose kepada Jimin.
Maka pihak kepolisian mengambil tulang-belulang itu untuk penyelidikan lebih lanjut.
Dan ketika anggota polisi yang lain menelusuri bagian rumah Rose yang besar dan megah itu, mereka menemukan sebuah lemari buku yang cukup besar. Lalu tanpa sengaja salah satu dari anggota polisi itu menjatuhkan sebuah buku dan mereka menemukan sebuah celah yang cukup besar.
Maka salah seorang diantaranya mengambil senter dan menerangi celah itu. Mereka melihat bahwa celah itu adalah sebuah ruangan yang cukup luas.
Maka mereka mencari cara untuk bisa masuk ke dalam ruangan itu. Mereka mengeluarkan semua buku dari sana hingga akhirnya mereka menemukan sebuah tombol besar.
Lalu mereka menekan tombol itu, dan seketika itu lemari buku yang besar itu pun berbalik arah dan mengantarkan mereka masuk ke ruangan gelap itu.
Kemudian mereka segera menyusuri ruangan itu. Dan tiba-tiba mereka mendengar suara rintihan seorang pria.
Maka mereka berpencar mencari sumber suara itu hingga akhirnya salah seorang dari mereka menemukan Yoongi yang terikat dengan kondisi yang sangat buruk. Lalu dia berteriak memanggil rekannya yang lain.
Kemudian mereka segera mengeluarkan Yoongi dari sana. Lalu beberapa polisi membawanya ke rumah sakit. Sedangkan sebagian lagi masih tinggal di sana untuk memeriksa ruangan yang lain.
**********
Beberapa waktu kemudian setelah melakukan penelitian, polisi akhirnya menerima laporan bahwa tulang-belulang yang mereka temukan itu adalah adalah tulang-belulang Jimin yang Rose kubur beberapa tahun yang lalu.
Kini Rose hanya bisa menghitung sisa-sisa hidupnya di balik jeruji besi. Semua kejahatan yang dia lakukan selama ini sudah tersingkap. Dia hanya bisa menunggu hukuman seperti apa yang akan dia terima atas perbuatannya itu.
Sementara itu, J hope masih menyendiri karena perasaan kecewa yang mendalam. Dia terus memukuli dirinya sendiri dan merasa menyesal dengan kebenaran yang sudah dia ungkapkan.
Lalu ke esokan harinya, setelah mengerahkan seluruh kekuatannya, J hope memutuskan untuk pergi ke rumah sakit mengunjungi Yoongi. Dia menguatkan hatinya, dan meminta maaf pada Yoongi atas semua hal yang terjadi. Dia berkata,
"Maaf kan aku pak karena terlambat menolongmu."
"Tidak! Ini bukan kesalahan mu. Berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Aku justru bersyukur karena kau sudah berhasil melakukan tugas ini dengan baik.
Kau adalah detektif yang hebat.
Mulai sekarang aku akan mengangkat jabatan mu.
Aku tidak salah sudah menyerahkan tanggung jawab ini padamu"
(Balas Yoongi sambil memegang tangan J hope)
"Tapi saat ini aku juga merasa berdosa.
Bagaimana aku bisa mencintai orang seperti dia? Sekarang aku belum bisa melihat wajahnya di dalam penjara."
(Balas J hope)
"Hei, jangan merasa bersalah karena melakukan kebenaran.
Dia memang pantas disana. Kau sudah melakukan sumpah mu dengan baik. Sumpah sebagai seorang detektif.
Kau melawan perasaan mu dan membela kebenaran.
Aku bangga padamu.
Sudahlah! Kau harus kuat. Sebagai seorang pria kau tidak boleh terlihat lemah. Itu bisa menjatuhkan harga diri seorang pria. Paham!" (Balas Yoongi)