Detik ini Eugene menyesal untuk ikut. Kedatangan seperti tak dianggap. Ia hanya menjadi obat nyamuk karena ketiga orang disana sibuk mengobrol.
Tapi jika ia tak ikut, ia tak ingin melewatkan momen dengan Michelle. Yah walau tanpa disadari ini seperti menyiram bensin di api yang menyala. Tubuhnya memanas walau cuaca dingin.
Ia ingin memisahkan keduanya, tapi apa hak nya ? Sekarang ia bukan siapa-siapa bagi Michelle. Boro-boro mendekati secara romantis, Eugene merasa ia bahkan tak dianggap sebagai orang disini. Kehadirannya bak butiran debu. Menyedihkan.
"Sekali-kali ajak aku ke rumahmu" ucap Aiden di sela sela mulut yang penuh remahan roti. Cukup membuat terkejut orang disana, terutama Eugene. Pemuda itu bahkan membelalakkan matanya hingga seolah ingin loncat keluar.
"Tidak boleh"
'yash, bagus Michelle' Eugene bersorak senang dalam hati.
"Yasudah aku antar saja—"
'Seet—'
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者