Hiruk-pikuk kebisingan di koridor seakan menjadi angin lalu. Kaki panjangnya melangkah menyusuri keramik licin. Sampai pada anak tangga yang menuju ke atap. Dengan rasa malas, Eugene menapaki satu persatu tangga.
Pintu besi itu tak terkunci. Eugene dapat merasakannya saat knop diputar. Udara dingin langsung menampar wajahnya begitu pintu di buka. Hawa dingin menelusup ke dalam pori-porinya. Aneh sekali ketika gadis seperti Victoria memilih tempat yang kurang nyaman begini daripada kantin yang hangat.
Kepulan asap putih keluar seiring Eugene menghembuskannya. Dingin yabg menerpa kulit lama-kelamaan tak terasa. Eugene sibuk mencari keberadaan gadis itu.
Di sisi ujung atap, ia melihat gadis bermantel bulu berdiri sembari melihat jalanan di bawahnya.
"Vicky !"
Eugene memanggil. Namun kembali di abaikan. Vicky nampak nya sudah tahu kehadiran Eugene, gadis itu seolah memaksa Eugene untuk mendekat.
"Apa yang mau kau katakan ? Kenapa tak di dalam saja, disini dingin tahu"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者