webnovel

SHEILA : Skate Love

Memberanikan diri dan merelakan hatinya jatuh kepada wanita yang acuh, dingin dan bermental baja? Ya. Itulah yang dilakukan seorang lelaki yang tidak pernah tahu bagaimana rasanya menjomblo. Ilham Satyanara. Lelaki tampan yang dikagumi oleh banyak kaum hawa, namun tidak pernah membuatnya menjadi seorang playboy atau bahkan mempermainkan hati wanita. Baginya, satu wanita saja cukup. Dan hanya satu yang harus ia bahagiakan. Bagi Ilham, dengan mudah mendapat dan mengambil alih hati wanita. "Nggak ada satu pun cewek yang mampu menolak pesona seorang Ilham" Kata-kata mutiara yang selalu ia lontarkan untuk membanggakan dirinya sendiri. Namun, memang benar adanya. Sayangnya, kata-kata mutiara tidak berguna dan tidak terpakai sama sekali ketika ia bertemu dengan seorang wanita yang dua tahun lebih tua di atasnya. Sheila Aksadana Setyaningrum. Gadis tomboy yang memiliki kharisma terpendam, namun enggan untuk membalas cinta Ilham. Sheila adalah seorang gadis yang memiliki hobi bermain skateboard. Ia senang hidup di atas panasnya aspal dan berbaur dengan para lawan jenis yang satu hobi. "Terus, kalo lo ganteng, bakal bikin gue cinta gitu sama lo? MIMPI!" Tapi tidak ada kata menyerah dalam kamus Ilham. Ia terus saja berusaha mencari cara untuk bisa mengambil hati Sheila. Sampai ia rela berlatih skate, hanya untuk menyeimbangi hobi Sheila yang sebenarnya sulit ia lakukan. (Halo.. Ini adalah karya keduaku. Semoga kalian suka, yaa! Jangan lupa review dan tinggalkan komen kalian!.) Cover by : @JieunDesign

Fenichaan · 青春言情
分數不夠
321 Chs

Bau-Bau Perang Saudara

"Gusti Allah itu Maha Pengampun dan Penyayang. Dia tidak akan membiarkan hambanya susah dan tersesat di jalan kehidupan. Maka, memohong ampunlah atas kesalahan yang pernah kita perbuat hari ini."

Ceramah yang di berikan oleh kiyai mereka malam tadi membuat Adi dan Brama berpikir keras. Mereka sadar dan memang harus segera memohon ampun pada Tuhan yang memiliki alam semesta.

Brama menitikan air matanya tanpa di minta. Betapa besar dosa yang telah ia perbuat di masa lalu. Hingga menentang takdir yang sudah tercatat dalam tangan Tuhan.

"Bram, gue nyesel" ucap Adi di dalam isakan tangisnya yang semakin terdengar lirih.

"Kita sama-sama nyesel, Di. Seandainya gue gak terjebak dalam grup kaum pelangi, mungkin sekarang gue udah bahagia sama Sheila."

Kesadaran mereka kembali pulih. Adi dan Brama tengah berpelukan saat ini. Saling menumpahkan rasa penyesalan yang telah mereka perbuat di masa lalu.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者