Dini duduk lama di tepi tempat tidur, sementara Reno memilih untuk pergi meninggalkan rumah. Suara mesin yang menderu pun semakin jauh dan tidak terdengar lagi. Membiarkan keadaan gerbang yang masih terbuka dan tidak dikunci.
"Enak sekali kamu, Mas..Setiap kali ada masalah dan pertengkaran, dengan enteng kamu pergi ke mana pun kamu mau, sedangkan aku? Mau pergi kemana?" ucap perempuan itu lirih.
Ponsel yang sedang mengisi daya di meja sampingnya berkedip, memberi notifikasi pesan. Sepertinya Sonya benar-benar berniat untuk meminta nomor Maria, bos tempat dimana ia bekerja. Wanita itu adalah orang yang terbiasa untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dan ia mulai muak dengan keadaan ini.
Bayangan wajah Alika kembali melintas dalam kepalanya. Anak itu seolah mengingatkan padanya untuk bertahan sedikit lagi. Selain karena Ian masih terikat hubungan dengan Reno, ia pun tidak bisa begitu saja melupakan semua jasa yang telah ia terima dari pemilik rumah itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者