webnovel

Sexy man in the hot spring

Warning!! berisikan Adult romance banyak adegan dewasa dan kekerasan

NvigirlFanaticzz · LGBT+
分數不夠
23 Chs

part 17

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠

𝘏𝘢𝘳𝘪 𝘪𝘯𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘩𝘢𝘳𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘪 𝘑𝘏𝘚. 𝘋𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘪𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘬𝘢𝘯 𝘫𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘨𝘦𝘭𝘢𝘳 𝘮𝘶𝘳𝘪𝘥 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘳𝘦𝘴𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬. 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶 𝘣𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘬𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢.

𝘒𝘦𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘺𝘢𝘢𝘯 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘣𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘵𝘶. 𝘗𝘶𝘬𝘶𝘭 6 𝘴𝘰𝘳𝘦 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘦 𝘬𝘦𝘥𝘪𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘱𝘢𝘳𝘬 𝘵𝘦𝘳𝘮𝘢𝘴𝘶𝘬 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘦𝘩𝘺𝘶𝘯𝘨. 𝘑𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘯𝘨𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘢 𝘴𝘦𝘱𝘶𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘵𝘶. 𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘨𝘢𝘩 𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘰𝘣𝘳𝘰𝘭 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘗𝘢𝘳𝘬 𝘤𝘩𝘢𝘯𝘺𝘦𝘰𝘭 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘭𝘪𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶.

"𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢, 𝘵𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳𝘪 𝘢𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘣𝘶𝘢𝘵. 𝘈𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘢𝘥𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢 𝘵𝘶𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭 𝘬𝘢𝘮𝘪 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘯𝘪𝘭𝘢𝘪 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘪𝘬 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩𝘯𝘺𝘢." 𝘚𝘶𝘢𝘳𝘢 𝘳𝘪𝘶𝘩 𝘵𝘦𝘱𝘶𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘶 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘩𝘢𝘥𝘪𝘳 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘨𝘦𝘮𝘢 𝘥𝘪 𝘳𝘶𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶.

"𝘚𝘪𝘭𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘥𝘪𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘱𝘦𝘴𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢."

𝘔𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘬𝘦𝘮𝘶𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘩𝘪𝘥𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢.

𝘚𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘣𝘰𝘴𝘢𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘱𝘶𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯. 𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘢𝘶𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘳𝘢 𝘬𝘦𝘳𝘢𝘣𝘢𝘵𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘱𝘶𝘫𝘪𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘶𝘭𝘶𝘵 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢. 𝘐𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘴𝘢𝘭 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘭 𝘪𝘵𝘶.

𝘚𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘴𝘵𝘢 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘰𝘣𝘳𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘳𝘥𝘦𝘬𝘢𝘵 𝘣𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦 𝘥𝘶𝘢 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘪𝘣𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘭𝘶𝘱𝘶𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯. 𝘚𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘮, 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘵𝘰𝘱𝘪𝘬 𝘰𝘣𝘳𝘰𝘭𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘩𝘢𝘭 𝘥𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘦𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘱𝘪𝘯𝘵𝘢𝘳 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘱𝘳𝘦𝘴𝘵𝘢𝘴𝘪 𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯.

𝘉𝘢𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘦𝘳𝘭𝘪𝘣𝘶𝘳 𝘬𝘦 𝘫𝘦𝘱𝘢𝘯𝘨 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘫𝘶𝘯𝘨𝘪 𝘬𝘢𝘬𝘦𝘬 𝘥𝘢𝘯 𝘯𝘦𝘯𝘦𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘯𝘢𝘮𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘴𝘦𝘣𝘶𝘵.

"𝘕𝘢𝘺𝘦𝘰𝘯, 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘱𝘦𝘯𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵𝘮𝘶. 𝘚𝘶𝘢𝘵𝘶 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘯𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘱𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘮𝘢𝘯𝘥𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘪𝘳 𝘱𝘢𝘯𝘢𝘴 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯. 𝘉𝘢𝘨𝘢𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵𝘮𝘶?" 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘱𝘢𝘳𝘬 𝘩𝘺𝘶𝘯 𝘴𝘩𝘪𝘬 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘪 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘗𝘢𝘳𝘬 𝘕𝘢𝘺𝘦𝘰𝘯.

"𝘈𝘺𝘢𝘩, 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘶𝘳𝘶𝘵 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘫𝘪𝘬𝘢 𝘬𝘦𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯𝘢𝘯 𝘢𝘺𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘮𝘪𝘬𝘪𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘰𝘳𝘮𝘢𝘵𝘪 𝘬𝘦𝘱𝘶𝘵𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘪𝘵𝘶." 𝘜𝘤𝘢𝘱 𝘗𝘢𝘳𝘬 𝘕𝘢𝘺𝘦𝘰𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘶𝘣𝘢𝘩 𝘮𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘒𝘪𝘮 𝘕𝘢𝘺𝘦𝘰𝘯 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘬𝘢𝘩 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘳𝘪𝘢 𝘵𝘢𝘮𝘱𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘮𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘒𝘪𝘮.

"𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘯𝘢𝘬."

𝘚𝘦𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘴𝘦𝘰𝘬𝘫𝘪𝘯 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘤𝘪 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘥𝘢𝘯 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘴𝘦𝘵𝘢𝘯 𝘢𝘱𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘦𝘳𝘢𝘴𝘶𝘬𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘢𝘣𝘪𝘴𝘪 𝘫𝘪𝘮𝘪𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘴𝘦𝘱𝘶𝘱𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘯𝘥𝘪𝘳𝘪.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙛𝙛

***

Jungkook, Chanyeol dan hoseok mulai mencari jimin dengan bantuan anak buah dari tuan jeon ayah jungkook. Dia juga meminta bantuan dari taehyun teman Namjoon seorang hackker untuk melacak keberadaan jimin dari ponsel jimin. Dan hanya membutuhkan beberapa jam saja taehyun memberi informasi pada namjoon bahwa jimin kini berada di gudang tua di dalam hutan yang tempatnya berada di pulau terpencil Hateruma.

"Paman, taehyun sudah memberikan informasi keberadaan jimin." Ucap namjoon pada Chanyeol.

"Jimin sudah di ketahui keberadaan nya?" Ucap jungkook dengan menaikan ke dua alisnya.

"Ne, dia di sekap di pulau terpencil hateruma."

"Itu jauh dari tokyo hyung."

"Iya memang benar tapi dengan mobil kira-kira kita akan menempuh 3 jam perjalanan."

"Baiklah namjoon kita akan pergi sekarang."

"Ne paman."

Setelah mendapat informasi itu mereka semua termasuk namjoon berangkat menuju pulau itu.

Setelah menempuh 3 jam perjalanan mereka pun sampai di pulau hateruma. Mereka mulai memasuki hutan yang ada di sana mereka mulai berpencar untuk memasuki hutan itu. Dan tak lama mereka melihat bangunan yang sudah sangat lama karena terdapat debu dan sarang laba- laba.

"Sepertinya ini tempatnya." Ucap Namjoon sambil mengamati sekitarnya. Mereka pun mulai mendekat ke arah bangunan itu. Jungkook kini sudah berada di depan pintu dari bangunan itu namun saat akan membuka pintu itu jungkook mendengar suara yang ia kenal dari dalam sana.

"Akhh.. K-ku mohonhh.. Ahh..Akhh.."

Jungkook membelalakkan matanya terkejut suara dari kekasihnya terdengar dari dalam. Jungkook pun mendorong pintu itu dengan keras.

𝘽𝙧𝙖𝙠𝙠

"JIMIN!!"

Jungkook dan yang lainnya kini melihat jimin sedang di lecehkan oleh 4 orang pria di depan sana.

Dengan cepat jungkook berlari ke arah jimin dan menarik orang-orang itu untuk menjauh dari jimin jungkook pun meraih jimin dan memeluknya.

"Hiks.. Hiks..J-jungkook.. Jungkook.. Hiks.. J-jangan tinggalkan a-aku.. Hiks.."

"Ssttt tenang sayang aku di sini.. Kami semua disini. Aku tak akan meninggalkan mu lagi. Maaf.. Maafkan aku." Setelah jimin sudah lebih tenang jungkook memakaikan kembali pakaian jimin. Chanyeol, hoseok, Namjoon tak tinggal diam mereka mulai memukuli pria-pria itu.

"S-seokjin h-hyung.. Hiks.. S-seokjin hyung m-membencu ku.. Hiks.."

Namjoon yang mendengarkan ucapan jimin mulai mendekati jimin.

"Apa maksudmu jimin?" Ucap namjoon sambil mengernyit bingung.

"S-seokjin h-hyung yang m-membawa ku k-ke sini hyung." Namjoon menggelengkan kepalanya.

"Tidak jimin, itu tidak mungkin. Tidak mungkin seokjin melakukan ini! Kau jangan berkata yang tidak benar!" Namjoon menggeram marah dan menatap tajam pada jimin.

"Namjoon kita tanyakan saja pada mereka."ucap chanyeol

"Dimana tuan kalian?" Ucap Chanyeol pada salah satu orang itu sambil menarik kerah bajunya.

"D-dia a-ada di dalam s-sana." Ucapnya menunjuk ke sebuah pintu di dalam gudang itu sambil menahan perih dari sudut bibirnya yang robek dari pukulan yang ia terima.

Namjoon pun melangkahkan kakinya ke arah pintu itu dan setelah sampai namjoon membukanya dan terlihat di sana seorang pria berbahu lebar tengah duduk membelakanginya.

𝙏𝙖𝙥 𝙏𝙖𝙥 𝙏𝙖𝙥

Namjoon melangkah ke belakang pria itu dengan tatapan datarnya kemudian menyentuh bahu pria yang tengah duduk bersantai di sofa.

"Ada apa? Apa sudah selesai kalian bersenang-senang?" Seokjin yang tak mendapat jawaban dari orang yang berada di belakangnya pun merasa kesal dan akhirnya ia menoleh ke belakang. Seketika ia pun berdiri karena keterkejutannya.

"J-joonie..." Ucap seokjin gugup.

"Hmm.. Terkejut? Jadi seperti ini hum? Aku tak menyangka selama ini aku sudah menikahi seorang psikopat."

"J-joonie b-bukan maksud ku..

"Maksudmu kau memang psikopat?! Kenapa kau lakukan ini seokjin? Jimin adalah sepupumu sendiri apa kau lupa!!" Suara namjoon meninggi membuat seokjin tersentak air mata seokjin pun mengalir karena namjoon tak pernah sekali pun membentak nya.

"M-maaf.. M-maafkan aku joonie.. Hiks.." Seokjin mulai menangis.

"Tak perlu kau menangis. Setelah ini kau akan menerima surat cerai dari ku." Ucap namjoon dingin dan melangkah pergi dari sana.

"Tidak.. Tidak.. Joonie ku mohon jangan ceraikan aku.. Aku  mohon joonie.. Hiks.." Namjoon tak menghiraukan seokjin yang kini mengejarnya dan memohon padanya.

Ke duanya pun keluar dari ruangan itu, betapa terkejutnya seokjin di sana juga ada pamannya yang menatap tajam padanya.

"Jadi selama ini kau yang melukai jimin? Aku tak menyangka seokjin kau tega melakukan ini pada putraku yang sangat menyayangi mu."

"P-paman maafkan aku.. Hiks.. Aku telah buta akan rasa iri ku.. Maaf.. Maafkan aku." Mereka tak menghiraukan kata-kata dari seokjin dan segera keluar dari sana.

Jungkook kini menggendong jimin bridal style menuju ke mobil mereka. Jungkook pun membawa jimin masuk ke dalam mobil.

"Kook, seokjin hyung.. Tolong jangan bawa seokjin hyung ke polisi aku mohon.."

"Ne.. Kami tak akan membawanya ke kantor polisi." Jimin pun mengangguk dan tersenyum. Jungkook tak menyangka sesayang itu jimin pada seokjin padahal seokjin berusaha menyakitinya dan hampir membunuhnya.

***

Setelah sampai di Tokyo, jimin di bawa ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan di perjalanan dan kata dokter jimin mengalami syok dan trauma ringan dan di haruskan untuk sementara waktu istirahat di rumah sakit itu.

"Sayang, bagaimana kau sudah lebih baik?" Ucap jungkook yang kini menemaninya.

"Ne kook, aku merasa lebih baik. Bagaimana seokjin hyung?"

"Dia sudah pulang kami tak membawanya ke kantor polisi sesuai permintaanmu." Jimin tersenyum senang mendengarnya.

"Terima kasih. Aku sangat senang mendengarnya."

Jungkook dan jimin pun menghabiskan waktu berdua melampiaskan rasa rindu mereka.

𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

Jimin yang mendengar pintu yang di buka mengalihkan pandangannya ke pintu dan jimin pun tersenyum senang melihat ke datangannya.

"Hyung!"

𝙏𝘽𝘾