Lepas shiori kembali ke desanya, besok nya keluarga Amami menyiapkan banyak hal untuk launching toko kue nya. di pagi hari disaat si kembar seperti biasa pergi ke sekolah, Amami mencoba kue apa saja yang akan disajikan dan di promosikan saat launching dan kue apa yang akan menjadi kue terfavorit di toko nya.
Amami kembali membuka buku resep yang ia tulis sendiri semenjak muda dulu, di baca lagi dan diingat-ingat bagaimana respon orang-orang yang sudah mencicipi nya.
lembar per lembar dari halaman awal dibuka, kadang Amami tertawa sendiri nostalgia bagaimana ia bisa buat kue dan bagaimana reaksi orang yang memakannya, pernah kue nya bantat, keras, rasanya hambar dan berkali-kali ia mencoba membuat kue, dibuka lagi lembar tertulis brownies, ia masih ingat ibu nya sangat menyukai brownies yang dibuat Amami, bukan hanya itu ibu nya pun bercerita ke teman dan kerabat bahwa Amami buat brownis yang enak di usia 15 tahun, suatu prestasi yang jarang dimiliki anak se usianya. kebanyakan anak se usia Amami dulu hoby nya belanja, main game, ke salon. Amami yang betah sekali untuk menjajaki dapur dan membeli bahan-bahan makanan.
Amami pun punya cita-cita ingin punya toko kue, tapi hal itu sangat tidaklah mudah. Amami pernah mengalami trauma dan tidak ingin menyentuh dapur, tepatnya sejak usia 20 tahun, dapur Amami terbakar karena kelalaiannya tidak mematikan kompor saat merebus kue. untung saja Amami bisa lari menyelamatkan diri, tapi untuk mental nya tidak begitu baik. orang tua nya dulu sudah pernah bilang bahwa setiap pekerjaan tidak semua mulus, terkadang akan ditemui resiko baik terluka atau celaka bahkan kerugian, semua orang pun harus siap akan kondisi itu.
Amami yang sedang senang-senang nya dengan hoby membuat kue, keinginan untuk melanjutkan perguruan tinggi menjadi chef pun pupus hanya dua semester dia memutuskan untuk mengganti jurusan ke kesehatan.
sepuluh tahun dari trauma nya, suatu ketika suami Amami ulang tahun, dia tidak bisa keluar membeli kue karena baru lima belas hari pasca Amami melahirkan si kembar. dia mencoba ke dapur dilihat lah lemari dapurnya, ada seperangkat alat membuat kue, ada open loyang, mixer dan alat pendukung lainnya. suami nya memang sudah tahu bahwa Amami dulu hoby membuat kue, serta mengalami trauma. suami Amami menyimpan alat kue nya agar suatu ketika Amami bisa lagi percaya diri membuat kue.
amami terharu melihat sikap suaminya, akhirnya sudah diputuskan bahwa hadiah untuk ulang tahun suami nya adalah kue buatan Amami sendiri.
Amami lalu menelpon sepupu nya untuk membeli bahan-bahan kue. selang beberapa menit tibalah bahan - bahan itu di rumah nya, Amami mulai menyentuh kembali dan merasakan kelembutan tepung dan bau khas nya.
Amami mulai meracik bahan-bahan nya, suami Amami suka dengan rasa strawberry, dibuatlah kue ulang tahun rasa strawberry.
jam lima sore suami Amami pulang dan Amami memberi kejutan dengan sembunyi dibalik pintu sembari membawa kue nya di atas tangannya, kue berwarna merah muda dengan ada potongan strawberry kecil diatasnya serta lilin berangka 32 usia suaminya, sebelum suami nya meniup lilin di gendonglah si kembar sama baba nya, lalu di tiup lilin nya dan lanjut potong kue, Amami belum memberitahukan bahwa kue nya buatan sendiri, Amami ingin tau respon suaminya apakah enak atau tidak kue nya. di suaplah potongan kue itu ke suami tercinta, dia berkomentar..
"lembut dan enak sekali kue nya, manis nya pas, kamu beli dimana sayang" ucap nya
"serius, kamu suka?" tanya Amami ingin meyakinkan dirinya
"iya aku suka banget, ini cocok sekali dengan lidahku, perfecto" ucapnya
"itu sebenarnya aku yang buat. aku senang sekali jika kau menyukainya" ucap Amami tersenyum
"beneran sayang, kamu buat sendiri kue ini? bener ya kata bubu kamu, bahwa kamu bakat nih buat kue. Terimakasih ya istriku tercinta ini hadiah yang terbaik, aku bisa merasakan kue buatan mu, bukan hanya sekedar cerita orang-orang." ucapnya
"iya, yuk makan lagi dan habiskan kue nya" ucap Amami
terlihat sumringah wajah Amami mendengar pujian dari yang terkasih, Amami tumbuh kembali kepercayaan diri untuk berkarya dengan kue.
Amami bekerja di rumah sakit kota bagian gizi, Amami yang memberikan makanan seimbang untuk pasien di kota, bahkan terkadang dari ilmu nya tentang gizi dia pernah mencoba membuat kue dari bahan sayuran untuk dimakan hiko, hiko memang tidak suka dengan sayuran, ini yang membuat Amami mempunyai ide agar kekhawatirannya Akihiko akan kebutuhan sayuran bisa tercukupi. berbeda dengan Hiro, Hiro tidak suka dengan ikan, dia pun belum mempunyai ide untuk buat kue dari ikan, karena ketidaksukaan Hiro itu alergi, Amami tidak berani lebih untuk mencampuri makanan Hiro dengan ikan bahkan minyak ikan sekalipun.
_____
kembali ke Amami di zaman sekarang, Amami pun memutuskan bahwa kue strawberry sebagai kue favorit di toko nya, kue yang punya sejarah besar di hidupnya. yang mengembalikan semangat nya untuk menyentuh dunia per Kue an kembali.
dibuka Lembar resep nya kembali, dilihat lah puding berasa nanas. kembali ke nostalgia Amami, puding nanas ini pun punya kisah yang menarik. puding yang disajikan pertama kali saat lomba memasak dari anak untuk ibu di sekolah si kembar dalam rangka hari ibu, saat itu si kembar berusia delapan tahun. puding ini puding yang dibuat oleh si kembar untuk Amami, tentu dengan diajari terlebih dulu saat di rumah.
tiga hari sebelum perlombaan dimulai tepatnya sehari setelah pengumuman adanya lomba membuat makanan untuk bubu tercinta, diajak lah si kembar berdiskusi untuk menu apa Yang akan di lombakan, hiko sebenarnya sudah malas banget bahkan dia menanggapi
"sudahlah biar Hiro aja yang mewakili aku males sekali" ucap nya
"hiko, serius kamu ga mau buat sesuatu buat bubu, kamu sayang bubu kan?" ucap Hiro
Amami hanya melihat pertikaian si kembar lucu sih dilihatnya.
"iya aku cinta sekali sama bubu ku ini, tapi untuk buat itu apalah aku tidak bisa, ribet" ucap hiko
"oke, bubu tau mau buat apa untuk kalian, kita buat aja puding nanas, itu sangat simpel sekali. oke sekarang kita akan belanjakan bahan nya, njum" Amami mengajak si kembar berangkat membeli bahan kue nya. si kembar pun mengikutinya.
setelah bahan terkumpul, sore nya Amami mulai mengajarkan buat puding nanas.
"are you ready my boys, kita buat puding nanas ala Amami dan si kembar" ucap Amami sedikit bersorak, menyalurkan energi semangat untuk si kembar.
Hiro antusias sekali, sementara Akihiko dia masih sedikit antusias, dia hanya mengaduk secara pelan bahan puding nya diatas panci. sedangkan Hiro membantu Amami menyiapkan nanas, di potonglah dan di haluskan lalu di saring agar hanya tersisa air dari nanas itu sedangkan ampas nya di buang. lanjut di tuangkan air nanas itu ke panci bersama bahan puding lainnya, setelah mencium bau nanas hiko semakin semangat.