Yaampun Dinda. Kenapa bisa sampai pingsan seperti ini. Kamu bikin Kaka panik saja"ucap ka Bayu
Aku tidak apa-apa ka. Sudah membaik, hanya pusing sedikit" ucap Dinda
Oh iya lusa ada syukuran 4 bulanan calon babynya Kaka. Kami Dateng ya jangan lupa" ucap ka Bayu
Iya ka. Pasti aku datang, ka aku mohon ibu jangan sampai tau ya kondisi aku." Ucap Dinda
Siap.. Kaka akan jaga rahasia ini. Boy gimana kabar kamu, Om Tante sehat?"tanya Ka Bayu
Sehat ka. Hanya Dinda saja yang diundang nih. Aku ngga?"tanya Boy
Kamu juga datang dong. Kalau om dan Tante ada waktu juga sekalian datang sambol silaturahmi" ucap ka Bayu
Okey ka. Yaudah karna disini ada ka Bayu, aku pulang dulu ya Din. Oh iya tadi saat aku Bimbingan dosen menitipkan berkas proposal kamu yang didalamnya sudah ada revisi" ucap Boy
Makasih banyak ya Boy. Maaf aku selalu ngerepotin kamu" ucap Dinda
Sama-sama. Aku suka kalau kamu repotin aku. Assalamualaikum ka bay dan Dinda. Aku pamit" ucap Boy
Waalaikumsalam" jawab kompak antara Dinda dan ka Bayu
De. Kamu ingat batasan saat ini, kamu sudah punya suami" ucap ka Bayu
Iya ka. Aku juga tau" ucap Dinda
Yasudah Kaka juga pamit ya. Jaga kesehatan de" ucap ka Bayu
Iya ka.. Kaka juga sehat-sehat salam ya sama Kaka ipar" ucap Dinda
Iya. Assalamualaikum de" ucap ka Bayu
Waalaikumsalam ka." Ucap Dinda
Bro. Titip Dinda, jangan buat dia sedih. Bahagiakan Dinda yaa oh iya kalau main jangan langsung tancap gas. Sampe sakit gitu Ade gw" ucap ka Bayu
Uhuk.uhuk bisa aja Lo ka. Iya gw pasti selalu ingat pesan lu" ucap Brian. Dalam hati boro-boro main fokusnya hanya satu belajar dan belajar makannya bisa sakit seperti ini.
Sayang sarapan dulu yuk. Ini aku bawain bubur sama salad buah mau yang mana?"tanya Brian
Dinda masih tetap tak bersuara mengacuhkan ucapan Brian yang mengajaknya sarapan
Yang mau sampai kapan kamu diemin aku terus, ayo makan buka Mulut nya" ucap Brian sambil menyodorkan sendok yang berisi sesuap bubur persis dihadapan Dinda
Sini aku bisa makan sendiri" ucap Dinda sambil merebut mangkuk yang berisikan bubur ayam
Tiga sendok masuk. Namun kondisi Dinda masih belum stabil, kembali Dinda memuntahkan bubur yang dimakannya tadi
Yang. Kalau seperti ini kita ke RS aja ya. Aku khawatir kamu makan langsung keluar lagi" ucap Brian
Tidak perlu. Aku tidak mau ke Rs, nanti kalau ada dokter Yudha kamu cemburu lagi. Kayanya disini selalu aku yang disalahkan" ucap Dinda sambil berjalan menuju dapur membuat ramuan jahe serta madu lalu meminumnya di meja makan.
Yang kamu Bisa minta bantuan aku buat bikin ini atau bibi gitu. Tuh kan sempoyongan gitu mau narik bangku aja" ucap Brian sambil menopang pinggang Dinda
Bi. Tolong buatkan aku omlet ya" ucap Dinda
Iya non. Bibi buatkan, biasa kan? Pakai keju, telor dadar plus sayuran mayonaise" ucap bibi
Iya Bi. Telornya dua ya Bi" ucap Dinda
Siap non" ucap bibi
Brian keluar rumah dan meninggalkan Dinda begitu saja. Rasanya kepala Brian Sangat penat, apa yang dia lakukan selalu saja tidak ditanggapi.
Brian memutuskan untuk tidur apartment pemberian kakaknya. Namun pikiran Brian tidak bisa tenang selalu Dinda yang ada dibayangannya. Akhirnya Brian memutuskan untuk kembali lagi ke rumah dan melihat Dinda masih saja tidur dikamar tamu.
Brian dengan perlahan menggendong Dinda dan memindahkan nya ke jaman mereka. Alhamdulilah demamnya sudah turun" gumam Brian sambil menempelkan telapak tangan nya ke jidat Dinda
....
Waktu menunjukkan pukul 02.00 malam
Dinda terbangun dan kaget dia berada dikamar yang berbeda. Ini pasti deh aku dipindahin" gumam Dinda
Wah revisinya Alhamdulillah hanya sedikit, aku kerjain malam ini 30 menit pun Pasti selesai" gumam Dinda
Selesai Dinda mengerjakan revisi. Dinda tertidur diatas meja belajar.
...
Matahari pun telah berseri senada diikuti kicauan burung-burung yang terbang diluar angkasa
Lah ko aku dikasur perasaan tadi ketiduran diatas meja belajar" ucap Dinda
Sumpah ini angker banget rumah. Dua kali aku tidur pindah-pindah" gumam Dinda
Bukan angker. Tapi aku yang mindahin kamu" ucap Brian
Oh ternyata masih peduli ya. Ini peduli atau merasa bersalah karena udah bawa perempuan lain ke rumah pakai segala dipangku lagi" ucap Dinda
Brian mendekati Dinda dan langsung memeluk nya mengunci pinggang nya dan mendarat kan ciuman pada bibir Dinda
Dinda berusaha melepaskan tapi tidak bisa. Akhirnya berinisiatif menggigit bibir Brian dengan keras sampai berdarah dan Brian melepaskan pelukannya
Dinda langsung ke kamar mandi membersihkan diri karna saat ini dia ada bimbingan dikampus
Ganas juga ya sampai bibir gw berdarah gini. Perih tapi enak" ucap Brian
Selesai mandi Dinda keluar sudah rapih dengan pakaian dan menuju ke kaca rias menggunakan bedak dan sedikit olesan lipglos
Kalau mau lebih dari ini juga boleh yang. Kamu ganas banget bibir aku perih tapi enak yang" ucap Brian
Sana sama yang kemarin aja" ucap Dinda
Tuhkan dia lagi. Aku kan udah minta maaf sama kamu dan udah aku jelasin aku cuma mau ngetes kamu sebesar apa kamu sayang dan cinta sama aku" ucap Brian