"Hmm, tadinya Eceu sempat sebel sama kamu teh. Tapi lihat begini, kasian juga kamu Innes," cetus Ceu Nenah. Innes hanya diam, pandangannya kosong lurus ke depan.
"Kamu cari aja atuh ke mantan mertua kamu, sesibuk apa si Sulli. Pasti dia nengokin orang tuanya, kamu bilang kan, mantan mertuamu mata duitan. Sogok aja, pasti mau buka mulut," usul Ceu Nenah.
"Bener juga ya Ceu, ya ampun. Makasih banyak ya Ceu." Mata Innes berbinar, mendadak hatinya lega setelah mendapat usul Ceu Nenah.
"Kamu sama si jangkung teh pacaran?" selidik Ceu Nenah, sudah lama ia penasaran dan ingin menanyakan hal tersebut.
"Nggak, Ceu, kami cuma teman aja. Tapi, dia perhatian banget sama aku," jawab Innes, sembari menyeka air matanya.
"Ya udah, yang penting kamu jaga diri Aminah. Sepelik apa kehidupan, kalau kamu bisa jaga batasan diri. Semuanya akan baik-baik saja," ujar Ceu Nenah.
"Ya sudah, aku pergi dulu ya Ceu. Makasih usulnya dan selalu dengerin curhatanku," pamit Innes.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者