"Om, mah suka gitu ah. Ngebetin banget!" Shireen mencebik kesal.
"Biasa aja sih, o yah, pertama kali Lo layanin pelanggan. Gimana perasaan Lo?" selidik Sullivan.
"Ya, deg-degan dan takut. Tapi, lama-lama biasa, Om," jawab Shireen.
"Lo nggak ngerasa terhina di gituin sama cowok? Apa motif Lo melakukan hal ini?"
"Terpaksa, nggak ada kerjaan yang cepat kasih duit. Adek gue pada sekolah, gue nggak mau nasibnya sama kaya gue begini." Muka Shireen memanas, air matanya turun.
"Gue mau mereka bahagia, biar gue yang berkorban," lanjut Shireen.
"Oh, nice," sahut Sullivan, ia pura-pura tidur.
"Ya gitu lah, siapapun mau hidup enak dan kerja bersih. Tapi, nggak semua orang bisa dapat, kan."
Hening, tidak ada sahutan dari Sullivan. Shireen menoleh dan mendapati pria itu terlelap. Ia pun merutuk kesal dan mengepalkan tangannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者