webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Antara Dendam dan Kebebasan

"Easy, bigboy," seru Dharma berusaha menenangkan Yuri meski ia sendiri tidak tahu siapa itu Teodor, namun dari kemarahan yang terlihat di wajah Yuri menjelaskan lebih dari satu kata pada Dharma, juga Ryan. "Easy."

"Yes, that Teodor," sahut Shasha pula membenarkan ucapan sang kakak dengan wajah sedih yang kentara.

"I'll kill that mother fucker!" dengus Yuri sembari meninju lantai saking geramnya. "YA obyazatel'no ub'yu etogo ublyudka!" (Aku pasti akan membunuh bajingan ini!)

"Hey," Ryan menegur laki-laki yang dalam keadaan marah luar biasa itu. "Hold your anger first. Are you looking to screw up this halfway plan? We've been struggled this far, Yuri."

"Arrg…!"

Yuri sepertinya sukar untuk mengendalikan amarahnya kali ini, hingga, lagi-lagi lantai itu kembali menjadi pelampiasannya. Dan hal ini menyebabkan satu-dua orang rekan mereka terbangun, memandang kearah ketiga orang yang masih terjaga itu seolah bertanya-tanya apa yang sudah terjadi.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者