webnovel

Renkarnasi Raja Iblis

Demon Lord terkuat telah mati, dan bereinkarnasi menjadi manusia. Tidak hanya itu,karena berbagai insiden ia menjadi sahabat karib sang pahlawan. Ikuti perjalanannya saat dia mencoba membantu pahlawan lolos dari takdirnya,di sela-sela menaklukkan benua saat dia bersama pahlawan.

ZeroFWord · 奇幻
分數不夠
173 Chs

Chatper 26 : Lantai Enam Belas

Kelompok Ren telah mencapai lantai enam belas, dan dari seluruh ekspedisi, Ren bahkan tidak perlu mengangkat jari sedikit pun. Hilda di sisi lain mulai membantu Lara di lantai dua belas dan seterusnya karena dia menyadari bahwa Lara semakin sering terluka.

Meskipun dia ada di sana hanya untuk mengawasi, dia tidak bisa membiarkan Lara mendapatkan perlakuan seperti itu. Juga di matanya, Ren itu tidak berguna. Pada point ini, baik dia dan Lara memiliki banyak goresan di baju besi mereka, tetapi karena mantra penyembuhan Lara goresan itu hanya ada di baji besi mereka dan tidak melukai kulit mereka. Sementara kedua gadis itu bertarung dengan nyawa mereka menjadi taruhannya.

Ren masih melihat tata letak dungeon bawah tanah dan benar-benar menemukan sesuatu yang sangat mengejutkan. Meskipun ada beberapa perbedaan di sana-sini, tetapi tata ruang dan bahan yang digunakan untuk membuat dungeon bawah tanah itu mirip dengan benteng yang dibangun manusia di kehidupan sebelumnya.

Pada saat itulah Ren yang masih menjadi raja iblis Kretos berhadapan dengan empat pahlawan. Manusia akhirnya menemukan penemuan baru dengan membuat bentek dari bahan yang lebih spesifik untuk menahan pemboman sihir, dan juga menghentikan indera sihir dari pengintaiannya.

Namun bahkan dengan kemajuan ini mereka tidak dapat menghentikan Kretos dari pawai pembantaian. Bahan yang digunakan cukup untuk menghentikan pemboman dari puluhan penyihir kelas master, tetapi mereka masih tidak dapat menghentikan Kratos, yang kekuatannya pada saat itu tepat berada di puncaknya.

Bahan yang digunakan untuk membuat dinding dungeon bawah tanah ini terasa mirip dengan apa yang digunakan saat itu, tetapi juga berbeda. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan benteng di dunia sebelumnya mampu menahan tingkat sihir tertentu, tetapi yang ini mampu meniadakan tingkat sihir tertentu.

Sifat-sifat bahan ini seperti milik pedang baru Valdel, Zwei, namun ini dibuat dengan sesuatu yang serupa tetapi lebih lemah. Tetapi Tetap meniadakan mana dengan cukup baik jika menangkis lawan yang lebih lemah. Juga bahkan tanpa efek samping sihir, bahan yang digunakan dalam membangun dungeon bawah tanah cukup kokoh untuk bertahan ribuan tahun.

Saat Ren masih merenungkan tentang apa artinya semua ini, gadis-gadis itu mengalami pertempuran yang sangat mendebarkan. Keduanya bertarung dengan baju zirah raksasa yang tingginya setidaknya sepuluh meter. Monster ini disebut golem baja yang digolongkan sebagai monster penaklukan yang membutuhkan setidaknya lima petualang peringkat A untuk mengalahkannya.

Namun melihat Lara dan Hilda lebih yang lebih kuat dari petualang peringkat A biasa, mereka bisa bertarung secara setara dengan monster itu. Kedua wanita itu bertarung dengan koordinasi yang baik, ketika Lara mendukung Hilda dengan sihir, dan panah-panah ajaib. Hilda di sisi lain berjuang dengan serangan jarak dekatnya menggunakan tombak, menangkis serangan yang masuk dan menciptakan celah untuk dieksploitasi.

...

Keduanya telah berjuang melawan golem baja selama lebih dari setengah jam dan mereka masih belum bisa mengalahkannya. mereka pikir pada titik ini Ren akan membantu mereka tetapi ternyata tidak, dia terus melihat-lihat tanpa peduli apa yang terjadi dengan dunia luar.

Itu bukan karena Ren tidak peduli tentang mereka, itu sebenarnya karena dia memercayai mereka bahwa dia tidak perlu membantu mereka. Pertempuran melawan lawan dengan kekuatan yang sedikit lebih besar, diperlukan untuk melampaui batas mereka dan dapat tumbuh lebih kuat. Menurut pendapat Ren tidak peduli berapa lama kamu berlatih dan tidak peduli teknik apa yang kamu pelajari, semua nya sia – sia bila mereka tidak mengalami pertempuran nyata.

Tetap saja Ren selalu siap membantu mereka, kalau-kalau mereka benar-benar membutuhkannya. Jadi pasa saat ini Ren berpikir bahwa dia adalah guru yang hebat, akhirnya kedua wanita itu menyadari sesuatu dan mengubah taktik. Kedua wanita mulai menyerang tempat tunggal dengan semua kekuatan mereka.

Keduanya memilih untuk menyerang pusat tubuh golem baja. Untuk beberapa alasan yang tampaknya menjadi bagian terlemah dari baju besinya. Awalnya keduanya tidak menyadarinya, karena mereka bahkan tidak dapat merusak monster itu, tetapi setelah mengenai area itu beberapa kali. Mereka memperhatikan bahwa golem baja sebenarnya mulai mempertahankan daerah itu.

Maka dengan pengamatan sederhana itu, kedua wanita itu mulai menyerang tempat itu dengan habis habisan. Karena mereka tidak punya ide lain. Menunjukkan betapa sinkronnya mereka satu sama lain, saat Hilda menyerang dia akan menggeser posisi defensif golem baja dengan mengarahkan lengannya ke samping. Ketika Hilda membuka jalan, Lara menembakkan panah secara berurutan.

Keduanya mengulangi proses ini sampai akhirnya mereka membuat lubang di baju zirah. Ketika keduanya melihat bahwa usaha mereka akhirnya berhasil. Hilda menggandakan upayanya untuk membuat golem baja tetap fokus padanya. Lara di sisi lain mulai melafalkan sesuatu dan membuat selusin mantra [fire ball] yang muncul satu per satu. Ketika dia siap, Lara menunggu Hilda membuka jalan, dan dia hanya perlu tinggal menyerang.

Hilda yang memperhatikan Lara siap menyerang, mendorong golem baja itu sedikit mundur dengan melemparkan tombaknya yang dilapisis dengan mana. Serangan itu memberikan Lara kesempatan yang dibutuhkan untuk mengirim semua mantra [fire ball] yang berada di atasnya ke lubang armornya.

Begitu mantra [fire ball] Lara berada tepat di dalam golem baja itu , dia membuat semua mantra [fire ball] meledak pada saat yang sama. Langkah ini mampu meledakkan golem baja dari dalam. Kemudian keduanya melihat golem baja meledak dan tubuhnya menjadi mana sekali lagi, mereka berlutut di tanah terengah-engah.

"Kerja bagus kalian berdua." Ren mulai bertepuk tangan pada prestasi kedua wanita itu. Kedua wanita itu yang mendengar apa yang dikatakan Ren, merasakan dua hal yang sangat berbeda.

Lara menatap Ren sambil terengah-engah dan dia merasa sangat senang. Wajahnya masih menunjukkan tatapan dingin yang sama, tetapi di dalam hatinya dia meraskan perasaan yang membahagiakan.

'YAY! Ren memujiku! Sudah begitu lama sejak terakhir kali dia memuji ku ! Apakah itu berarti aku telah tumbuh lebih kuat hari ini? Jadi itu berarti aku semakin dekat dengannya? "Lara masih terengah-engah tetapi kegembiraan karena selangkah lebih dekat ke kekasihnya sangat menggembirakan.

Hilda di sisi lain yang juga kelelahan, memelototi Ren. 'Apa maksudnya kerja yang bagus? Kami hampir mati, dan kamu masih tidak mengangkat satu jaripun ! Apa ada yang salah dengan kepala mu ?'

"Jadi kalian berdua beristirahat di sini saja dulu sebentar. Aku akan pergi ke depan dan akan membersihkan jalannya untuk kalian berdua."

Hilda ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia terlalu lelah untuk berbicara. Jadi dia dengan tak berdaya menyaksikan Ren masuk lebih dalam ke tingkat selanjutnya di dungeon . Pikirannya berantakan, dia benar-benar tidak menyukai bocah sombong itu, tetapi dia tidak ingin Ren mati.

Dia berusaha sekuat tenaga untuk berdiri dan mengikuti Ren. Sehingga dia bisa menghentikannya dari pergi lebih jauh ke dalam dungeon sendirian, tapi tidak peduli seberapa keras dia berusaha, dia tidak bisa mengerahkan kekuatan apa pun di kakinya. Dia tidak punya pilihan selain menunggunya untuk mendapatkan kembali stamina yang cukup untuk bisa bergerak.

'aku harap kamu masih hidup ketika aku sampai ke tempat mu.' Itu adalah pikiran terakhir Hilda sebelum dia pergi ke keadaan meditasi.

Lara di sisi lain langsung tertidur. Karena di matanya, Ren tidak terkalahkan dan mengkhawatirkannya adalah tindakan tolol.

seandainya ada kata atau kalimat yang rancu, commend aja oke... terima kasih

ZeroFWordcreators' thoughts