webnovel

Insiden Hutan Kota

Para pengunjung telah di evakuasi ke tempat yang aman, garis polisi telah dipasang untuk mengamankan area

Suara auman kencang terdengar dari balik pepohonan. Jean dengan motornya dengan kecepatan penuh menerobos masuk ke area, polisi tampak kebingungan.

Suara auman itu kian mendekat.

"Dimana kau?!" Teriak Jean sambil mengawasi sekitarnya.

Seekor hewan buas tiba-tiba menyergap Jean dengan lompatan tinggi di udara. Hewan raksasa dengan cakar tajam dan berperawakan seperti harimau mencoba untuk menyerang Jean.

"Menyala, Agnimodra." Jean berkata lirih.

Makhluk humanoid dengan tinggi dua kali lipat dari tinggi manusia normal, muncul di hadapan Jean. Mengenakan jubah putih dengan rantai ala rock n roll, serta kepala berbentuk helm dengan sisi belakang runcing dan berapi biru.

Secepat api menyambar, Agnimodra menangkis serangan hewan buas dengan lengan apinya dan melemparnya menjauh dari Jean.

"Dimana dia? Seharusnya dia ada di sekitar sini." Sementara kedua makhluk itu bertarung, Jean mencari pemilik yang mengendalikan hewan buas itu di sekitar area hutan kota.

Bersamaan dengan itu, Doktor Z datang ke lokasi dengan angkutan umum karena ia tidak punya kendaraan pribadi, sementara Jean sudah pergi terlebih dulu.

Agnimodra tampak bisa mengimbangi kekuatan dari makhluk menyerupai hewan itu, berkat pengalaman bertahun-tahun. Serangan demi serangan bisa lancarkannya, tubuh hewan itu bisa beregenerasi walaupun terbakar oleh pukulan api biru bertubi-tubi. Hewan buas itu berganti target, ia berlari menuju Jean yang sedang mencari keberadaan seseorang. Agnimodra memiliki kemampuan teleportasi melalui wujud api birunya. Dengan singkat, ia kembali menghalau hewan buas itu mendekati Jean.

"Jean! Apa kau tidak mencoba mencarinya di kerumunan?!" Teriak Doktor Z dari kejauhan, sepertinya ia sudah hafal dengan apa yang dilakukan Jean dalam keadaan seperti ini.

Jean tersadar, ia berlari menuju kerumunan yang diamankan di sisi jauh hutan kota. Terlihat beberapa orang terluka akibat insiden tersebut, sementara Doktor Z dan beberapa orang lainnya membantu menggotong ke ambulans.

"Apa dia bersembunyi di sini?" Jean menatap satu persatu orang-orang yang di lewatinya.

Hewan buas itu tampak kewalahan menghadapi Agnimodra. Dengan langkah yang sempoyongan, ia masih mencoba untuk melawan si api biru, tetapi lengannya sudah tak mampu mengayunkan cakar tajamnya. Tak menunggu lama, Agnimodra merapalkan teknik pamungkasnya, Blue Rupture.

"Svier..." terdengar bisikan seseorang di belakang Jean yang masih mencari. Ia pun menoleh dan mendapati seorang pria berkacamata dan berpakaian kantor sedang membantu mengobati korban seraya memperhatikan pertarungan.

"Tamat riwayatmu, kawan." Ucap Jean.

Api memercik dari telapak tangan kanan yang mengarah ke arah Svier, si hewan buas. Karena jarak yang terlalu jauh, pria berkacamata itu reflek berlari menghampiri Svier untuk menarik monsternya kembali.

Semburan raksasa api biru menyeruak membakar Svier.

"Kembalilah!" Teriak pria berkacamata menarik monsternya sebelum habis terbakar. Ia pun terjatuh setelah kehilangan keseimbangan saat berlari.

"Apa tujuanmu?" Tanya Jean sambil berjalan ke arah pria itu.

"Aku hanya ingin... membantu orang lain." Jawabnya dengan nafas yang hampir habis. Terlihat ia masih mengenakan atribut kerjanya beserta nametag bernama Marc

"Hah? Itu tidak masuk akal sama sekali. Setelah kau melukai hampir dua puluh orang, kau bilang kau hanya ingin menolong orang lain?" Jean tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

"Biar aku bereskan ini." Terdengar suara seseorang dari belakang.

Jean kaget dengan Aaron yang tiba-tiba datang. Ia mendekat ke samping pria itu. Matanya bersinar, telapak terarah ke tubuh pria itu. Aaron mencoba untuk menyerap kekuatan pria tersebut, Jean pun berusaha menghentikannya. Aaron menggunakan kekuatan Sonicwave, atau gelombang suara yang diperolehnya dan menghempaskan Jean menjauh.

Ia pun kembali melanjutkan penyerapannya. Doktor Z yang menyadari kalau Aaron datang lantas mendekatinya, tetapi lagi-lagi ia menghalau dengan Sonicwave berbentuk kubah transparan yang melindunginya dari dalam.

"JIKA KAU TERUS LAKUKAN ITU, TUBUHMU PERLAHAN AKAN HANCUR!" Teriak Doktor Z.

"Jika aku tidak mengambil kekuatannya, akan semakin banyak orang yang menderita." Ucap Aaron selagi berfokus mengaktifkan kemampuan penyerapannya.

"Kita hanya perlu menangkapnya, biarkan pihak berwajib yang menghukum mereka!" Sahut Jean dari kejauhan.

Aaron menonaktifkan kemampuannya, ia tampak sedih, teringat kedua orangtuanya yang dibunuh oleh orang macam Marc.

"Memisahkan Avatar itu dari tubuhnya sama dengan kau membunuhnya. Ia akan mati jika kekuatan ini kau ambil. Jika begitu, apa bedanya kau dengan mereka?" Doktor Z menjelaskan.

Kesedihan Aaron semakin menjadi, Jean bersama pihak kepolisian datang menangkap Marc. Sebuah borgol tebal dipasangkan ke kedua tangannya. Borgol itu mampu menyegel pengguna Avatar mengeluarkan Avatar miliknya, sebuah borgol yang dikembangkan oleh Doktor Z.

Suasana semakin gelap, matahari kian tenggelam. Kabut malam mulai menyelimuti hutan kota. Sirine polisi membawa Marc ke jeruji besi. Dengan Aaron yang tampak lemas, mereka bertiga pun kembali ke toko barang antik, yang sudah lama menjadi markas utama Jean.