Setelah itu Ashley berlari keluar dari kamarnya. Ia meninggalkan Mama nya sendirian disana.
"Hahahaha anak itu benar-benar menguji kesabaran. Wataknya dari dulu sampai sekarang tidak pernah berubah. Sudahlah, lebih baik aku sekarang mengurus urusanku," Mama nya Ashley keluar dari dalam kamarnya Ashley.
***
Tampak Alfred sedang membaca sebuah teks seraya menerjemahkan nya ke dalam bahasanya agar orang-orang yang berada di ruangan itu mengerti apa isi teks tersebut.
Setelah Alfred menerjemahkan isi teks, iapun dibolehkan beristirahat sejenak sebelum kembali melanjutkan tugas berikutnya.
"Aish kenapa aku harus menyamar sebagai seorang penerjemah sih?! itu orang mafia apaan coba. Bodoh macam tuh! hadehhhh," gerutu Alfred. Setelah itu Alfred meminum air mineral yang telah disediakan untuknya.
Ketika Alfred sedang meneguk air mineralnya...
"Hoi! istirahat mulu! padahal kau ini anak baru disini," datang seorang wanita dengan gaya penampilan yang tomboy. Wanita itu bernama Ava, dia adalah rekan kerja Alfred. Tetapi ia tidak mengetahui bahwa Alfred bekerja disana karena misi.
"Istirahat mulu katamu?! aku ini istirahat cuma dikasih dua kali sedangkan yang lain lima kali! bahkan kamu saja sembilan kali!" ketus Alfred dengan wajah dingin.
"Hehehe iya juga sih. Oh ya ngomong-ngomong anak baru, aku boleh berkunjung ke rumah mu gak?" ucap Ava.
"Ish bisa tidak manggil orang itu dengan nama?!" ujar Alfred dengan sinis.
"Ah baiklah, memang anak baru yang satu ini banyak cakap sekali ya. Hmm comel lah kau nih saat sedang marah," kata Ava seraya mencubit pipi Alfred.
"Hmm terserah kau lah," singkat Alfred dengan wajah judes.
"Oke, jadi Nick apakah aku boleh berkunjung ke rumah mu?! kalau bisa sih hari ini. Soalnya aku lagi santai nih," tutur Ava.
"Kenapa tidak ketemuan di cafe saja? kenapa harus di rumah ku?" tanya Alfred dengan tatapan heran.
"Ah...anu...kita ini kan rekan kerja, sesama rekan kerja harus tahu dong asal usul rekan kerjanya. Ya makanya sekalian aku pengen tahu alamat rumahmu, nanti aku sering-sering datang dan bawain makanan!" jawab Ava.
"Hmm nanti alamat rumahku akan ku kirimkan lewat chat saja. Sekarang aku mau lanjut kerja lagi! jam isitirahatku sudah berakhir," kata Alfred sembari bangkit berdiri dan berjalan ke dalam ruangan tempat sebelumnya.
Ava bangkit berdiri. Ia menatap Alfred yang sedang berjalan kembali ke ruangan sebelumnya.
"Ah anak baru itu! dia adalah orang pertama yang berhasil membuatku jatuh cinta. Aku harus lakukan sesuatu agar hubunganku dan Nick bisa lebih serius lagi dan akhirnya kami hidup bahgia bersama anak-anak kami," ujar Ava yang sedang menghayal. Setelah itu ia kembali bekerja.
Ditempat Ashley....
"Ah akhirnya kantor ini terselamatkan juga! tinggal buat acara yang dibintangi oleh dokter Roy terus lihat perkembangan selanjutnya. Semoga saja yang aku bayangkan menjadi kenyataan," ucap Ashley seraya menghembuskan nafasnya.
Tak lama kemudian, datang dokter Roy. Dokter Roy masuk kedalam ruangannya Ashley dan duduk di hadapannya Ashley.
"Permisi, Ashley," ujar Roy sembari berjalan masuk kedalam.
"Eh dokter Roy? ada apa? apakah dokter ada masalah yang bisa saya bantu?" tanya Ashley sambil bangkit berdiri.
"Hmm udah Ashley, kamu duduk saja. Tidak ada masalah kok," singkat Roy seraya duduk di bangku berwarna hitam.
"Lalu, ada apa dokter kemari? apakah dokter mau menyampaikan sebuah saran?" tanya Ashley yang terlihat serius. Roy tersenyum melihat Ashley yang kini sedang serius.
"Ashley, kamu jangan serius seperti itu! saya kemari bukan mau membahas masalah mengenai kontrak kerjasama kita atau semacamnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Saya ingin membicarakan masalah lain," ucap Roy.
"Oh begitu ya, Dok? hufff saya pikir terjadi sesuatu," Ashley mengelap keringat yang ada di dahinya.
"Ashley, saya rasa kamu dan Alfred akan memiliki hubungan spesial sebentar lagi. Karena melihat tingkah laku kalian disaat kalian sedang berduaan, saya merasa bahwa kalian memang cocok! memang berjodoh!" ujar Roy.
"Hmm tapi dok, saya dan Alfred itu sudah...." belum sempat menyelesaikan kata-katanya, Roy memotongnya.
"Saya sudah tahu bahwa kemarin itu kamu dan Alfred berbohong. Status kalian sekarang adalah sama-sama masih jomblo! belum punya pasangan," potong Roy. Ashley menundukkan kepalanya sembari memainkan pulpen yang ada ditangan kanannya
"Apa yang dokter Roy katakan itu adalah salah! saya dan Alfred itu sudah mempunyai kekasih masing-masing. Jadi ya dok, dokter tidak perlu membahas masalah itu lagi," jawab Ashley dengan dingin.
"Hadehhh Ashley, watakmu ini sangatlah mirip dengan wataknya Alfred yang keras kepala! ia juga ngeyel seperti kamu. Makanya kadang-kadang rasanya pengen saya jadikan perkedel deh," tutur Roy seraya geleng-geleng kepala.
"Dok, maaf sebelumnya. Tapi sebenarnya, saya itu sangat tidak suka dengan tingkah kekanak-kanakannya Alfred. Dia itu sudah dewasa dan juga seorang dokter! masa tingkah lakunya seperti itu," ketus Ashley.
"Hmm iya Ashley, saya paham kok. Justru saya senang dokter Alfred bertingkah seperti itu," singkat Roy sembari tersenyum. Mendengar ucapannya dokter Roy, Ashley begitu terkejut.
"Apa dok? dokter senang melihat tingkah laku Alfred yang kekanak-kanakkan?" tanya Ashley dengan raut wajah terkejut dan juga heran.
"Iya, benar. Saya sangat suka dengan tingkah lakunya itu! kamu tahu karena apa?" tegas Roy.
"Eh? hmm entahlah. Memangnya karena apa, dok? jadi penasaran deh saya," cakap Ashley dengan posisi mendengarkan.
"Jadi begini ceritanya...." Roy pun mulai menjelaskan mengapa dia suka akan tingkah laku Alfred sekarang.
Beberapa menit kemudian....
"Oh jadi begitu ya ceritanya? kalau tahu begitu sih, saya juga lebih senang dengan sifat Alfred yang sekarang," ucap Ashley dengan wajah polos.
"Hmm iya, Ashley. Sudah ya, saya mau pergi dulu. Kamu lanjut bekerja ya! semangat Ashley!" kata dokter Roy kemudian dokter Roy pun pergi. Ketika pergi...
Ashley bangkit berdiri setelah itu ia melempar buku majalah yang ada di atas meja nya. Dan majalah itu juga adalah salah satu majalah favortinya.
"Ish kesel banget aku tuh!!! kenapa sih aku selalu saja dicocok-cocokkan dengan Alfred? memang apa yang istimewa darinya. Kalau masalah tampan sih, banyak kok cowok yang lebih tampan dari Alfred. Hmm lalu kalau dari karakternya, masih banyak orang yang lebih baik dari dia. Terus apa coba istimewa nya dia itu?!" kata Ashley yang kini sedang puyeng dengan urusannya.
Kemudian, ponselnya berdering. Ashley mengambil ponselnya dan melihat siapa yang menghubunginya disaat dia sedang pusing.
Dan ternyata yang meneleponnya ialah Mama nya. Ashley merasa bete melihat itu, iapun justru mematikan ponselnya dan menyimpannya di dalam laci meja nya.
Kemudian Ashley keluar dari ruangannya dan menemui beberapa pekerja nya yang terlibat dalam acara yang akan dibawakan oleh dokter Roy.