Hari ini Alice ingin sekali berjalan jalan dikota. Di temani kak elang dan kak tikus aku berjalan jalan menyusuri kota.
Mereka masing masing berdiri di sebelahku. Alice sangat mencintai kakak kakak. Dan kakak kakak selalu mencintai Alice.
Deg
Tiba tiba Alice bergidik. Alice melihat ke belakang. Tampak sosok wanita bertubuh rusa sedang memarahi anaknya.
Tubuh Alice terdiam. Setiap melihat hal seperti ini Alice selalu hanya terdiam. Menatap dengan kedua mata dan tangan yang bergetar.
Ada apa..dengan Alice?
Kak tikus berjalan ke arah mereka setelah melihat ke arahku.
"jangan pernah.. bersikap seperti itu kepada ku saat bersama Alice" kata katanya terdengar sangat datar dan dingin. wajahnya terlihat sangat datar tidak seperti biasa.
Kedua matanya menatap datar dan mendinginkan suasana. Seketika mereka terdiam memandang kebawah saat kak tikus memandangi mereka.
Alice menatap kak tikus sebentar. Entah kenapa raut wajah kak tikus sangat seram. Kak elang menarik tangan Alice mengajaknya pergi.
Alice menatap kearah kak elang yang tampak berkeringat. Wajah kak elang yang berambut merah dengan matanya yang menatap ke depan .
Lelaki manis itu sama sekali tidak mengerti apa yang terjadi..Srek..
Dia menoleh ke belakang berniat melihat kak tikus. Tetapi kak elang menutup matanya.
"Ada apa kak, kenapa Alice tidak boleh lihat,?" tanya Alice heran. Dia tetap berjalan dengan kak elang.
Kak elang hanya tersenyum tipis, "Alice..itu bukan..hal yang harus kau tau, kak tikus hanya melindungi mu. Kami semua melindungi mu Alice"
Suara kak elang terdengar bergetar. Alice mengangguk mengerti. walaupun tidak sepenuhnya mengerti.
Kenapa kak tikus dan kak elang melindungi Alice,?. Melindungi dari apa sebenarnya,?
Tetapi Alice sama sekali tidak memikirkannya, ia sangat percaya pada sang kakak. Apapun yang kakak lakukan pasti untuk melindungi Alice.
Dan pasti karena mencintai alice..
_
_
_
Alice asyik bermain main di hutan mengejar kupu kupu yang berwarna pelangi dan berbicara dengan pepohonan.
Alice memegang ujung bajunya, dan mengarahkan tangannya mengenggam kecil ke arah lengan kak elang yang sedang duduk.
"Alice..mau pipis" serunya.
Kak elang berbalik sejenak. Dia menatap Alice lalu mengelus kepalanya pelan..."Mau kak elang temani?"
Alice mengeleng, ia cukup besar untuk pipis sendiri. Lagipula ia sudah mengenal pulau ini. Pasti ia akan bisa berkeliling sebentar sendiri.
"Baiklah hati hati ya" serunya lagi. Tersenyum tipis.
Alice berbalik dan segera berlari kecil menuju ke arah tempat sepi. Kak elang menyusutkan senyumnya saat Alice pergi berbalik.
Kak tikus memandang kearah langit.
"Apa kita benar benar bisa menyembunyikan semua ini dari Alice?"
Kak tikus beralih menatap kearah lawan bicara. Menatap kak elang yang bermata merah serasa menyipit.
"Aku sebenarnya tidak mau menyembunyikan ini apalagi dari Alice. tetapi..sosok manis itu..aku tidak ingin kehilangannya" seru kak tikus berwajah sendu.
Kak elang terdiam, sama seperti kak tikus ia sama sekali tidak ingin kehilangan Alice. biar Alice sama sekali tidak mengetahui kebenaran apapun tentang dirinya.
Namun..,
"Aku ingin memberitahu nya kak, bagaimana pun suatu hari nanti ia akan tau" seru kak elang.
Kak tikus segera berdiri dan berjalan ke arah kak elang. Di tatapnya dengan wajah yang tidak lagi tersenyum melainkan sangat dingin.
"Jangan pernah beritahu itu. Jangan pernah mengatakan hal itu padanya, aku tidak ingin kehilangan Alice!!" seru kak tikus dengan nada rendah.
Kak elang mengalihkan tatapannya kemudian menatap ke arah kak tikus dengan tatapan marah sedikit menekuk.
"Alice pasti akan tau, kalau ia sebenarnya bukan Alice. Ia sebenarnya adalah manusia yang diculik disini!!, kau pikir kebenaran itu tidak akan bisa ia dengar?!"
"Berisik, aku akan melakukan apapun agar Alice tidak mengetahuinya" seru kak tikus menatap sinis ke arah mata merah kak elang.
"Alice pasti akan tau, aku akan memberitahunya. meskipun ia akan membenci kita"
"Ooh.. tidak akan ku--"
Srek.., ada sebuah suara daun yang berjatuhan. Mereka segera berbalik dan membelalakan matanya saat melihat sosok yang sedang dibicarakan ada disana.
Alice menatap dengan kedua mata terbelalak, rambutnya terlihat terurai karena angin yang mendadak tersepoi.
Mulutnya terasa ditutup rapat rapat, ia benar benar tidak mengerti apa yang tengah di perdebatkan oleh kedua kakak mereka.
Tetapi..Alice tetap hanya diam, menatap polos saat kak tikus berwajah sangat datar tidak seperti biasa dan mencengkeram kerah kak elang.
Kak elang juga hanya mengalihkan tatapannya, kedua matanya menekuk karena marah. Padahal kak elang tidak pernah Serius seperti itu.
Sosok kuning itu sama sekali tidak mengerti, kenapa mereka bisa seperti itu. Apa karena dirinya?
Ekornya jatuh dan tidak lagi bergoyang. Perlahan badannya bergetar seperti waktu itu dan waktu berhenti.
Alice memandangi wajah kedua kakaknya yang berbeda .
"A..ada apa kakak?, kakak..kenapa.. marah marah?" tanya Alice berusaha agar tidak terlihat bergetar hebat.
Kak tikus perlahan melepaskan cengkeramannya dan berjalan ke arah Alice.
Di tatapnya adik nya yang sangat manis. Diarahkan nya tangan ke arah pipi Alice.
"Alice..kau..kau..cepat sekali?" seru kak tikus pelan..Di uraikan nya senyum tipis khasnya.
Srek..tetapi kak tikus membelalakkan matanya, ketika Alice bergeser sedikit. Kedua tangan nya bergetar hebat.
Kenapa..kenapa Alice jadi takut seperti ini kepada kak tikus?
Apa..apa karena dia terlihat mengerikan tadi,?. Sebenarnya apa yang membuat kedua kakak ku bertengkar.
Kenapa..kenapa Alice tidak mengerti?, Alice..Alice.. tidak melakukan apapun. Alice salah apa?, apa karena Alice masuk ke ruang kerja kakak.
Kenapa kakak kakak marah karena Alice??
Kak elang menjauh ia duduk di dekat pohon . Mengarahkan tatapan marah nya ke arah hamparan hutan yang asri.
Kak tikus terdiam sejenak. Kedua matanya seakan mati dan sangat terkejut saat melihat Alice menjauh darinya.
A..aku benar benar telah melakukan kesalahan.., kesalahan yang sangat besar..
Alice..Alice akan membenciku, Alice Alice tidak akan mencintai ku lagi.
_
_
_
Sosok menyerupai kucing itu berjalan perlahan ke arah kak elang. Tidak berani menatap dan terduduk dengan kedua mata menatap ke arah kanan.
"Kak.. katakan..kenapa ..kak elang marah..?" tanya alice gugup.
Kak elang tidak menatap. Ia tetap menatap ke arah pohon pohon besar yang menjatuhkan daun daun nya.
Kedua matanya menekuk berusaha agar tidak menaikkan kemarahannya. Ia tidak Boleh marah..Alice akan takut.
Tetapi ia benar benar marah pada kak tikus , namun ia lebih marah pada dirinya, Kenapa ia malah tidak mengatakan apa apa.
Aku..aku juga takut kehilangan Alice, takut ketika Alice mengetahui semuanya maka Alice tidak akan lagi tersenyum manis ke arahnya.
Tetapi.., aku benar benar harus memberitahukan nya. Entah ia akan membenciku atau apapun.
Alice..Alice harus tau..
"Alice.., kau sebenarnya Bukan--".., "Berhenti elang. kau akan kubunuh jika mengatakan itu!!"
"Kak, ini adalah kebenaran, Alice harus tau. kau lihat betapa bingungnya dia ??"
Kak elang menatap sinis kearah kak tikus. Kak tikus berhent berbicara dan melihat ke arah adik manisnya yang sedang kebingungan disana.
Kemudian kak tikus tidak berkata apapun lagi. Dan hanya berdiri tanpa mengatakan apapun.
Kak elang menghela nafas,
"Alice.., kau itu bukan adik kandung kami. Atau bisa dibilang kami menculikmu dari ratu,"
Alice melihat ke arah kak elang. Wajah kak elang sangat serius.
Alice tidak mengerti. selama ini Alice selalu hidup bersama ketiga kakak yang sangat ia sayangi.
Tetapi...kata kak elang.., Alice bukanlah adik kandung mereka. Lalu Alice sebenarnya siapa,?
Kenapa Alice disini?
Alice memegang kepalanya yang terasa sangat sakit. Hidungnya terasa tidak bisa bernafas.
Alice terjatuh dan menatap sekilas kedua kakaknya berlari. Mereka tampak sangat khawatir.
Tetapi..mereka bukan lah kakak Alice, berapa banyak kebohongan yang mereka sembunyikan dari Alice.
Apanya melindungi.., Alice..Alice.. benar benar tidak percaya kakak kakak akan menyembunyikan sesuatu.
Kakak kakak.., Alice sangat mencintai kalian.
Tetapi..kenapa Alice mulai meragukan kasih sayang kalian.
Alice merasa masih banyak rahasia yang kalian sembunyikan. Apa yang sebenarnya kalian sembunyikan dari Alice.
Alice ini sebenarnya siapa,?, kenapa Alice bisa ada disini.
Alice..benar benar tidak mengerti..
_
_
_