webnovel

Rahasia Alice

Remaja Pria terbangun tanpa ingatan di negeri aneh dan anehnya semua orang disana memanggilnya Alice....?

Lunamori_Story_26 · Fantasy
Not enough ratings
15 Chs

Di Balik Alice

Alice menatap datar di antara kegelapan. Sejak rasa sakit itu Alice terus berada di tengah kegelapan tanpa cahaya dan badan Alice terasa beku.

Alice terdiam di antara kegelapan aneh itu. Berpikir mengapa kakak kakaknya menyembunyikan sesuatu padanya.

Apa yang kakak sembunyikan, lalu kenapa?. Dan apa maksud dari kak elang?

Kak elang tadi bilang kalau Alice bukanlah adik kandung mereka . Lalu sebenarnya Alice itu siapa?

Alice diculik, apa sebelumnya Alice tidak ada disini,?. Kenapa ratu menginginkan Alice.

Semua pertanyaan ini membuat anak itu bingung. Bagaimana bisa anak yang bahkan masih sepinggang kakak kakaknya tau apa yang dibicarakan.

Alice tidak mengerti. Mereka menyembunyikan sesuatu yang besar dari Alice. Agar Alice sama sekali tidak tau .

Apa..kakak kakak benar benar mencintai Alice?

Di tengah kegelapan itu, Alice memejamkan matanya. Mengintip ke seluruh kegelapan tanpa akhir.

Alice menyukai kak elang, dia sangat baik dan suka bermain dengan Alice.

Alice juga suka kak tikus. Dia pintar dan juga mengetahui segala hal yang baru .

Dan..Alice paling suka dengan kak Usagi. Meskipun kak Usagi sangat dingin tetapi Alice bisa merasakan kebaikan kak Usagi.

Bagaimana bisa..kakak kakak yang sangat Alice percayai melakukan ini pada Alice.

Tamparan dari kak elang, tatapan dingin kak tikus dan ucapan tajam dari kak Usagi.

Mereka..mereka menyakiti Alice ...Alice jadi takut untuk mempercayai mereka.

Mempercayai segala hal di pulau ini. Apa mungkin mereka selama ini hanya membohongi Alice?

Senyuman dan sikap baik mereka pada Alice...Apa itu semua bohong?

Alice tidak mengerti, Alice hanya tau semua orang disini sangat baik. Alice sangat bahagia menghabiskan waktu bersama kak Usagi, kak tikus dan kak elang.

Alice...benar benar bahagia.

Dan..itu membuat Alice..benar benar sedih saat tau itu semua hanyalah kebohongan belaka.

_

_

_

Srek

Alice membuka mata , matanya sedikit menyipit saat cahaya masuk. Mungkin karena sudah terlalu lama berada di tempat gelap.

Tidak lama penglihatannya perlahan membaik. Dia melihat kak Usagi sedang duduk dengan tenang.

Kak Usagi masih berkulit putih dan normal. Penampilan kak Usagi saat di bawah tanah itu seakan seperti mimpi.

Alice pura pura tertidur. Kenapa kak Usagi ada disini?

Padahal Alice belum akrab dengan kak Usagi. Astaga Alice belum menyiapkan hadiah untuk meminta maaf pada kak Usagi.

Bagaimana pun Alice pasti yang salah. Huh, Alice ingin secepatnya berbaikan dengan kak Usagi dan di temani tidur olehnya.

_

_

Mata kak Usagi melebar, dia menatap dengan tatapan datar ke arahku. Sosok adik itu hanya menutup mata memaksa agar kak Usagi tidak sadar.

Tetapi kak Usagi lebih pintar, ia tersenyum tipis .

"Aku sudah tau Alice, jangan berpura pura" seru kak Usagi tentu saja tanpa mengubah intonasi suaranya.

Sosok berambut kuning itu perlahan membuka mata dan menatap ke arah kak Usagi sedikit takut.

"Kak..Usagi.., ma..maaf" seru Alice canggung.

"Tidak apa" seru kak Usagi berlanjut membaca buku di tangannya.

Alice sedikit merasa bersalah dan merasa sangat canggung. Dia menatap ke arah kak Usagi dengan kedua mata kuning nya yang menatap polos.

"Kak..Usagi marah?"

Kak Usagi berhenti membaca dan menutupnya lalu meletakkannya pada meja. Alice masih terpaku menatap kak Usagi yang belum menjawab..

Srek..dia duduk di tepi tempat tidur Alice dan mengelus perlahan kepala nya .

"Tentu saja tidak siapa yang bisa marah sama adik manis seperti kamu??" seru kak Usagi Tersenyum tipis dan mengacak rambut Alice.

Alice perlahan Tersenyum riang, dan memeluk tubuh kak Usagi yang sangat lembut.

Kak Usagi hanya tersenyum tipis. hanya bersama Alice saja yang bisa membuatnya tersenyum.

"Kakak..Alice sayang kalian semua"

Srek.., gesekan lembut itu berhenti. Alice menatap heran ke arah kak Usagi. Kak Usagi menatapnya.

Tatapan nya tampak sangat datar dan dingin. Tetapi Alice masih mengenggam erat bajunya.

"Alice.., kau mau tau kebenaran tentang dirimu?"

Alice masih menatap polos, lalu mengangguk. Sangat jarang kak Usagi mau menceritakan ini.

"Alice.., aku ingin agar kau tidak meninggalkan ku setelah ini. Aku tidak akan bisa hidup tanpa dirimu" serunya lagi.

Alice merasa heran saat kak Usagi mengatakan itu sambil memegang kedua pundaknya kemudian mencium pipi sang adik.

"Hn" serunya mengangguk spontan sembari merasa aneh dengan sikap kak Usagi .

_

_

_

Kak Usagi meraih sebuah album foto. Sebelumnya tidak pernah ada album foto. Alice terkejut saat melihat foto bayi di gendongan wanita yang tidak di kenal.

Alice menunjuk dengan jari kecil nya.

"Ini Alice?"

Kak Usagi hanya tersenyum simpul. Terlihat jelas rasa khawatir dan sedih di sana.

Dibaliknya foto itu membuat Alice merasa terpaku. Foto masa kecil alice yang tidak pernah ia lihat lalu foto itu berakhir saat Alice berumur 2 tahun.

"Mana foto lain kak?," tanya Alice ketika kak Usagi berhenti membalik.

Kak Usagi menutup album foto itu lalu memeluk erat Alice.

"Sejak umur segitu kehidupan mu hancur. Ayah dan ibumu sering bertengkar sehingga kau memiliki trauma psikologis" seru Seseorang dari balik pintu.

Kak Usagi masih memeluk erat Alice. Sosok berambut abu abu muncul.

Dia menatap Alice dengan wajah serius tidak seperti biasa dan kedua tangan melipat.

"Trauma?"

"Benar Alice. Kau selalu ketakutan saat ada orang yang marah bukan. Itu adalah traumamu" sahut kak tikus.

Kak tikus selalu bisa menceritakan sesuatu dengan jelas. Tetapi sekarang Alice merasa tidak ingin mendengarkan.

"Lalu ratu mendapatkan mu saat kau sedang sendirian di sungai. Dia mendapati bahwa kamu adalah anak yang spesial dan menculikmu"

Alice membulatkan matanya. Ia sudah sedikit mengerti. Jadi..apa kakak kakaknya ini adalah penculik?

Kakak..ini bukan keluarga asli?

_

_

_

"Kami sangat menyayangi Alice. Apa Alice menyayangi kami,?" seru kak elang tiba tiba muncul. Ia menatap dengan kedua mata menekuk serius.

Alice menatap mereka. Kak Usagi melepaskan pelukan nya dan menatap ku dengan kedua mata berlinang.

"Alice say--" entah kenapa perkataan Alice seolah berhenti. Kata sayang yang Selalu diucapkan terasa kelu.

Kakakku menunggu ku.., hei jawablah.

_

_

_

"Hai Alice ini pertama kalinya kita bertemu ya , aku ratu!!" seru sebuah suara wanita mengema.

Mereka masih Menatapku menunggu jawaban. Berarti suara ini hanya Alice yang bisa dengar.

"Alice apa kau benar benar mau memaafkan mereka. Mereka memanfaatkan mu loh. Mereka sengaja berbohong!!"

"Alice sayang mereka" seru Alice dalam hati. Tetapi suara itu terus tertawa seolah mengejek.

"Alice kau sudah dibohongi, mereka tidak mencintai mu ada mengerti sayang. Kau hanyalah alat yang digunakan olehku dan oleh seluruh orang di pulau ini"

"Eh..?" Alice membulatkan matanya, waktu serasa berhenti. Dan suara itu serasa menghipnotis sosok manis nan polos itu.

Alice.. hanyalah alat?, jadi Alice ternyata memang tidak pernah dicintai oleh siapapun.

"Benar Alice, kau hanyalah alat"

Alice..Alice tidak percaya, mereka mencintai Alice . Alice juga mencintai mereka sangat mencintai mereka.

"Apa kau pernah keluar dari pulau ini?"

"Itu--"

"Mereka mengurung mu disini. Kau masih percaya pada sosok penculik hah??, kau sangat bodoh Alice"

Suara itu terasa mengejek Alice. Alice tidak merasa marah.Lebih ke arah sedih.

Alice tidak menyadarinya sebenarnya semua orang disini membencinya. Alice hanyalah alat ,. bahkan ratu mengatakan seperti itu.

Alice melihat ke depan. Dan tanpa sadar setetes air mengalir dari pipinya. Di tatapnya dengan tatapan kosong ke arah depan.

Kak Usagi mencengkeram pundaknya dan kedua matanya memerah karena marah.

"Ratu sialan!!"

_

_

_