Ucapan Isabel langsung mematahkan semangat dan harapan Azam. Azam langsung melamun dan tidak dapat berkata-kata lagi. Sedih, bingung, hancur, kecewa dan terluka, perasan itu bercampur menjadi satu.
'Jika aku saja tidak bisa melupakan dan menggantikan cinta pertamaku, lalu mengapa aku begitu mengharapakan Isabel akan melupakan cinta pertamanya dan mulai mencintaiku. Ya Allah, ucapan Isabel barusan benar-benar membuat hamba jadi putus asa. Apa usaha yang selama ini aku lakukan hanya akan menjadi sia-sia saja? Sia-sia selama ini aku mencoba untuk memplagiat cinta Arav dan memberikannya kepada Isabel. Rupanya Isabel tidak bisa melupakan Arav'. Batin Azam.
Isabel tahu bahwa Azam saat ini sedang sedih dan putus asa karena mendengar ucapannya yang belum lama ini ia ucapkan. Isabel kemudian langsung tersenyum dan langsung menyentuh kedua telapak tangan Azam yang sudah mengepal menahan sakit yang ia rasakan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者