Anya terlihat semakin lesu saat mendengar jawaban Nico. Ia mengabaikan Nico, menganggap seolah pria itu tidak ada di sana dan memusatkan perhatiannya pada makanannya.
Nico mengerutkan keningnya melihat sikap bibinya. Biasanya, bibinya akan mengomelinya jika ia tidak menuruti perkataannya. Mengapa bibinya diam seperti ini? Apakah ia benar-benar marah padanya?
"Bibi, aku benar-benar berusaha untuk mencari orang yang tepat untukmu. Aku tidak berani memilih orang sembarangan hanya karena harganya yang murah. Bagaimana kalau orang itu tidak jujur?" kata Nico.
"Kamu juga bukan orang yang jujur. Kamu bilang pada Tara bahwa gigimu sakit karena kesalahannya. Padahal hari itu kamu minum-minum," kata Anya sambil mengaduk-ngaduk makanannya.
Nico tertawa dan menjelaskan, "Bibi, kamu terlalu polos. Apakah kamu tidak bisa melihat bahwa itu caraku untuk mendekatinya dan mendapatkan perhatiannya. Paman menyuruhku untuk memilih di antara Natali dan Raisa. Mana mungkin aku memilih mereka!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者