Gadis itu mulai melahap paket makan siang super mahal yang ada di hadapannya. Lagi-lagi keheningan menghampiri mereka. Febi terus sibuk melahap spageti yang ada di hadapannya itu. Tiba-tiba, “Sori kak Ian,” ucap gadis itu setelah menelan makanan yang ada dimulutnya. Ian hanya menatapnya tanpa membalas apapun. “Aku nuduh kak Ian stalker,” lanjutnya dengan suara pelan. Ian masih bungkam tak membalas apapun. Lalu Febi mulai memasukkan makanan ke dalam mulutnya lagi dengan perlahan karena merasa bersalah. Suasana canggung diantara mereka semakin merebak. Kedua insan itu sama-sama irit dalam berkata-kata.
“Sebenarnya, … aku memang nguntit kamu,” ucapnya datar membuat Febi terperangah dan kesulitan menelan makanannya.
“Hh? Apa ini?” pikirnya dalam hati.
“Lebih tepatnya menguntit orang yang menguntit kamu” jelasnya lebih lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者