Dia khawatir apakah ada cukup banyak waktu untuk menjarah. Namun dia harus mempertaruhkannya agar yang lainnya mudah dibohongi bahwa ini adalah serangan pencurian. Karena dia sudah gagal, setidaknya yang bisa dia lakukan adalah menyebarkan informasi palsu.
"Shalltear-sama, bagaimana kita harus menangani wanita ini?"
Shalltear memberikan tatapan lurus pada wanita yang berdiri di jarak yang agak jauh.
"Biarkan dia seperti itu."
"Tidak, maksudku wanita yang lain."
"..Apa? wanita lain apa?"
"Ya, Shalltear-sama. Kami memeriksa ke dalam gua untuk menemukan yang selamat dan menemukan beberapa wanita yang kelihatannya digunakan untuk melepaskan nafsu mereka. Bagaimana anda ingin kami menangani mereka?"
Shalltear mengerutkan dahi.
Apa.
Shalltear, berputar dan melihat lagi.
Karena mereka tidak melihat wajahku, tidak apa membiarkan mereka. Tapi apakah itu adalah tindakan yang benar? Menjengkelkan apakah aku seharusnya membunuh mereka? Tidak, kalau begitu aku akan dicurigai mengapa aku tidak membunuh Brita pula.
Tidak mampu memutuskan yang mana yang lebih baik, Shalltear memegang kepalanya.
"Apa yang harus kami--"
"Haaaaa? Bagaiana aku tahu!"
Mengapa kamu harus menanyakan hal seperti itu kepadaku, dasar bodoh.
Wajahnya sudah berkata banyak. Jika dia tidak tahu, dia bisa disebut bodoh jika sudah begitu. Tapi dengan sadar mengabaikannya setelah diberitahu adalah tindakan pengkhianatan yang jelas terhadap tuannya.
"Sudah cukup, aku tidak tahu! aku tidak tahu! Biarkan mereka disini! Taruh Brita bersama dengan wanita-wanita itu!"
"Apakah itu tidak apa?"
"Okay atau entahlah, aku tidak tahu, sialan! Diamlah sebentar!"
"Maafkan saya, Shalltear-sama."
"Kita pergi! Ayo bergerak!
Vampire-vampire itu menundukkan kepala dan mulai melakukan perintahnya. Sementara itu, Shalltear pelan-pelan menarik kepalanya sambil jongkok.
"...Aku akan diomeli.., apa yang seharusnya aku lakukan... tapi ..... huh?"
Shalltear mengangkat wajahnya dan matanya memandang ke arah hutan dimana serigala-serigala vampire menghilang.
"...Mereka menemukan sesuatu?"
Dia merasakan serigala-serigala itu menghilang dalam sekejap. Mereka tidak dikembalikan dengan magic, namun, dibunuh oleh seseorang.
"Lemparkan wanita itu dengan yang lainnya dan ikuti! Aku akan meninggalkan tanda di belakang!"
Keputusannya sudah bulat. Setelah meneriakkan ucapan itu. Shalltear berlari dengan kecepatan seakan membelah angin.
Meskipun dia terhalang oleh hutan, bahkan seorang manusia yang menunggang kuda takkan bisa berjalan seperti Shalltear sekarang ini.
Setelah menghabiskan hutan dalam sekali nafas, Shalltear berlari ke arah dimana dia merasakan serigala-serigalanya terakhir berada.
Di lokasi itu ada dua belas manusia.
Masing-masing dari mereka memiliki perlengkapan yang berbeda.
Perlengkapan mereka tidak biasa tampilannya, dan memiliki tampilan yang unik. Untuk perbandingan, mereka mirip dengan apa yang dikenakan oleh Shalltear. Mereka memancarkan kekuatan yang besar. Tak usah dikatakan, karena Shalltear tidak memiliki kemampuan apapun untuk mengidentifikasi item magic, itu semua hanya berdasarkan intuisinya saja. Namun, senjata mereka membuatnya teringat seperti item kelas legendaris rasanya.
Shalltear terbakar dengan pertanyaan pada siapa orang-orang ini. Dua orang pria dan wanita yang memiliki aura yang jauh berbeda dari manusia-manusia yang pernah dia hadapi hingga kini di dunia ini. Perbedaannya seperti tikus dan singa.
Sementara mata Shalltear bergerak dari satu orang ke yang lain, tatapannya berhenti pada pria tertentu.
Yang itu.. apakah dia kuat?
Meskipun Shalltear yang terkejut ingin mengukur seberapa kuat dia, dia bukanlah kelas warrior dan tidak bisa mendapatkan akurasi kekuatannya. Hanya saja bahwa tidak hanya dia lebih kuat dari dua vampire bride miliknya, tapi bahkan di atas Pleiades Solution.
Shalltear mengamatinya.
Dia menggambarkannya sebagai seorang pria karena equipment miliknya, tapi wajahnya androgynous (mirip pria mirip wanita).
Apakah memanggilnya pria atau wanita, dia tidak jelas. Pendek dengan wajah masih muda, mungkin di tengah pertumbuhan- hanya membuatnya semakin sulit diputuskan.
Rambutnya yang hitam legam cukup panjang hingga menyentuh tanah. Matanya yang taja, seperti ruby memiliki isyarat waspada ketika menatap Shalltear. Dengan tombaknya yang terlihat biasa, tidak seperti armornya, pria itu maju menyerang Shalltear.
"--Gunakan."
Sebuah suara seperti dinginnya danau; mendengar perintahnya, gemuruh keributan menjalar kepada mereka yang ada di dekatnya. Shalltear tidak mengerti apa artinya, hanya saja dia memerintahkan mereka menggunakan item yang memiliki kekuatan besar. Mungkin setara dengan kekuatan item kelas divine milik Shalltear.
Meskipun manusia-manusia itu mengikuti suaranya dan mulai bergerak, Shalltear benar-benar mengabaikan mereka. Dia hanya waspada terhadap satu orang dan yang lainnya tidak seberapa menimbulkan ancaman besar.
Di tengah gerakan mereka ada seorang wanita yang berpakaian aneh.
Kelihatanya seperti baju terusan dengan belahan panjang di samping dan kerah bundar. Berwarna putih keperakan, dengan gambar lima cakar naga yang naik ke langit disulam dengan benang emas.
Dalam dunia Ainz, itu sesuatu yang disebut dengan Cheongsam.
Namun, wajah wanita dalam gaun itu keriput karena usia. Kakinya yang terbuka seperti burdock (semacam rumput) atau kentang. Baju itu tidak cocok dengan penampilannya. Sampai-sampai seseorang akan memicingkan matanya jika melihat itu; Shalltear pun sama.
Tapi itu adalah perasaan aneh yang kecil dan terakhir.
Semuanya bisa berubah dengan tindakan terkecil.
Jika Ainz tidak menangkap Nigan, jika Ainz tidak melawan magic informasi dari Slane Theocracy dengan kuat, jika Theocracy tidak membuat kesalahan mempercayai bahwa 'Raja Naga dari bencana telah hidup kembali', jika saja Shalltear tidak teralihkan - semuanya akan berubah. Namun, faktanya bahwa terlalu banyak jika yang saling berbenturan, dengan kata lain, itu artinya ini tidak bisa dihindari.
Nama dari gaun itu adalah 'Bewitching Calamity' (Bencana yang mempesona), Kei Seke Koku.
Sebuah item yang ditinggalkan oleh dewa yang menyelamatkan umat manusia, subyek sesembahan mereka. Dia memiliki kekuatan yang bahkan tidak dimiliki oleh Shalltear.
-gemetar
Meskipun sebagai Guardian Floor dengan level tertinggi dari Great Tomb of Nazarick, tubuh Shalltear gemetar. Itu adalah sebuah peringatan, hampir seperti indra keenam.
Dengan instingnya yang menyala, Shalltear menolehkan matanya dan terpaku pada wanita tua itu.
Ini adalah manusia yang harus dia bunuh, tak perduli bagaimanapun caranya.
Menyadari kesadaran ini, Shalltear mulai bergerak menuju dia. Pria denga tombak itu menghalanginya.
"Minggir!"
Shalltear menghajarnya dengan sungguh-sungguh. Tubuh seorang manusia yang lemah akan hancur berkeping-keping, tapi pria itu hanya terlempar dan tidak tewas. Bukan hanya itu, dia masih memiliki semangat bertempur.
Shalltear berkonsentrasi pada wanita tua itu sebagai titik fokal dan merapalkan mantranya.
"[Mass Hold Species]"
(Menahan spesies besar-besaran)
Banyak dari mereka yang gerakannya terhenti. Alasan mengapa dia mengikat mereka karena dia menganggap mereka sudah lebih dari cukup untuk menembus kesalahan sebelumnya.
Saat pemikiran itu tembus melewati ingatannya, jantung Shalltear menjadi tumpang tindih dengan warna putih.
Sebagian ingatannya berguguran. Dia tidak tahu apa itu. Dan ketika kejadian yang sebenarnya membuatnya tersadar, rasa terkejut yang luar biasa terjadi padanya, bahkan Shalltear yang undead gemetar ketakutan.
Mengontrol pikiran.