webnovel

ORION Caugh In The Beautiful Death

Ais mengalami hari yang panjang, dimana ia harus hidup diantara dua kehidupan yang menegangkan dan semakin terlena. Ia harus segera kembali pada kehidupannya yang sebenarnya. Ia terperangkap semakin dalam setelah mengenal Elis dan Hans pemuda misterius. Namun tetap saja Ais harus memilih antara keindahan dunia baru ini atau kembali pada jalan yang seharusnya ia tempuh.

KarimaIfha · 奇幻言情
分數不夠
3 Chs

PRIA PENDATANG

"Semua Yang Kau Alami Adalah Sandiwara. Kau Adalah Sosok Wayang Dimana Dirimu Dikendalikan Penuh Oleh Sang Dalang"

ORION

•••••

Sebenarnya, Ais bahagia disini. Dan mereka semua yang ada disini. Karena begitu mudahnya keinginan mereka terkabul. Semakin lama mereka disini, semakin jernih pula hati mereka. "Mungkinkah aku sudah mati, dan sedang disyurga?" tidak sedikit orang yang berfikir demikian. Bagaimana tidak, setiap keinginan mereka bisa terwujud, seperti mimpi. Namun meski demikian, mereka harus tetap bekerja seperti halnya di dunia nyata. Kemampuan mereka lebih cepat berkembang, sehingga pekerjaan apa saja yang mereka inginkan bisa mereka capai. Semua orang bahagia disini. Hingga suatu ketika datang seorang pria Dengan pakaian sebagaimana ia di dunia sebelumnya. Dan kabar tentang kehadirannya sudah menyebar hampir ke seluruh penduduk disini. Tidak terkecuali Ais dan Elis. Mereka merasa ada yang janggal dari pria itu. Karena setiap orang yang datang ketempat ini selalu mengenakan pakaian warna putih sampai mereka mendapat pekerjaan dan bisa membeli kebutuhan mereka sendiri. Jadi, sebelum mendapatkannya, mereka hanya disediakan pakaian serba putih dan kebutuhan dasar selama seperempat dari usianya disini.

"Kira-kira siapa ya dia. Kenapa bisa begitu?" Ais bergumam di teras asrama

"Hey... Siang-siang melamun neng?!" pekik Elis mengagetkan Ais yang sedang duduk di teras. "Pasti lagi mikirin abang-abang ya..." tambah Elis menggoda.

"Ah kamu... Tapi Lis, aku bener-bener belum menemukan, siapa sebenarnya pria tampan itu, dia berbeda dengan kita semua" Ais semakin penasaran

"Hey, kalian nggak ada job?" tanya fina terburu-buru

"Enggak fin, lagi libur" jawab Ais

"Oke, aku duluan ya, bye..."

"Good luck..." seru Ais dan Elis bersamaan dibalas senyuman.

"Ah iya Ais, kalau menurut pendapat aku sih, dia itu bisa jadi pendatang baru"

"Ya jelas lah Elis, semua orang juga tau dia pendatang baru. Maksudnya, kejanggalan dia itu loh yang aneh, ah" Ais menggerutu disambut tawa Elis melihat ekspresi kecewa Ais.

"Badmood ah ngomongin dia terus. Keluar yuk Ais, cari makan sambil santai. Lihat, mataharinya nantangin kita, ayo Ais prepare dulu" ajak Elis mengganndeng tangan Ais masuk ke asrama.

"Ya ampun Elis, cuma mau makan aja ribet banget" ujar Ais heran

"Eh, siapa tau nanti ketemu goodboy di cafe atau ditaman atau..."

"Iya iya ayo keburu tidur mataharinya. Sia-sia nanti make up kamu" sela Ais berangkat lebih dulu.

Mereka pergi dengan taksi menuju sebuah cafe yang sedang trend dan selalu ramai pengunjung. Sebenarnya semua cafe, restaurant, kedai dan lainnya disini trend karena full servis. Usai makan siang mereka berjalan menuju ke taman kota.

Disisi lain pria pendatang itu masih dalam perjalanan dengan mobil dan pakaian yang fashionable. Tepat saat lampu lalin menyala merah, Ais dan Elis menyebrang jalan. Sedangkan pria pendatang itu tepat dibelakang garis marka melihat mereka berdua melintas didepannya.

"Wow, dua gadis cantik yang malang. Tapi, sepertinya mereka bahagia disini" ucap pria pendatang itu tersenyum keheranan dan masih memperhatikan kemana mereka pergi. Setelah nyala lampu hijau, pria itu memutar kemudinya dan mengikuti mereka berdua. "Telolet" Suara klakson dibunyikannya.

"Ah, kagetnya" pekik Ais menutup telinganya.

"Haha, maaf jalan ke taman kota lewat mana ya?" tanya pria itu.

"Oh my god... Handsome..."

"Elis sadar" bisik Ais mencubit lengan Elis.

"Jalannya sudah dekat, tinggal lurus saja 200 meter lagi juga sampai" jawab Ais santai

"Ah, Ais... dia juga mau ke taman, happy banget deh ketemu dia lagi..." bisik Elis girang.

"Oke thanks ya" ucap pria itu sembari mengemudikan mobilnya.

Sesampainya ditaman Ais dan Elis mencari tempat duduk yang dekat dengan kolam air mancur. Sedang Elis masih sibuk melihat kesana kemari mencari pria tadi. Mereka tidak tau kalau yang baru saja ditemui adalah pria pendatang itu.

"Panas nih, aku beli ice cream dulu ya Elis, kamu tunggu disini dulu jangan kemana-mana!" ucap Ais beranjak dari tempat duduk dan keluar membeli ice cream. Tidak disangka, pria itu juga sedang disana.

"Hi, beli ice cream juga?" tanya pria itu

"Iya..." jawab Ais tersenyum tipis

"Sekalian punya dia, kembaliannya ambil aja!" pria membelikan ice cream Ais

"Eh, tapi aku bisa bayar sendiri, yaudah aku ganti..."

"Nggak usah. Anggap itu tanda perkenalan kita, aku Hans" ucap Hans mengulurkan tangannya.

"Ais" balasnya dengan mengangguk larena kedua tangannya masih memegangi ice cream. "Itu temanku" tambah Ais melihat ke arah Elis. Mereka berjalan menemui Elis.

"Ais... Kamu ketemu dia dimana?" tanya Elis girang

"Hi, aku Hans" ucapnya memperkenalkan diri.

"Apa Hans berarti Handsome?, aku Elis"

"Ah, ya... Anggap saja begitu" jawab Hans singkat.

Mereka banyak bercerita di taman. Membuat mereka menjadi semakin akrab satu sama lain.

"Oh iya, by the way kalian kenapa masih betah aja disini?" pertanyaan itu membuat suasana hening seketika.

"Seharusnya kita yang lebih heran, dan bertanya seperti itu. Lihat saja karena saking lamanya, kamu sudah bisa membeli mobil, dan semua yang kamu miliki itu pasti kamu dapat setelah sekian lama kan...?" ujar Ais membalikan ucapan Hans.

"Siapa bilang... Aku baru tiga kali datang kemari. Kota Orion yang sangat ingin kujumpai. Pertama kali aku kesini ketika usiaku 15 tahun. Setelah 10 tahun aku baru bisa kesini lagi. Wow, sangat menyenangkan" jawab Hans tersenyum.

"Jadi, kamu pria pendatang itu...? Tapi bagaimana bisa...?"

To be continue...

Like it ? Add to library!

KarimaIfhacreators' thoughts