webnovel

DUNIA BARU

Pagi itu cuaca sedikit berawan dan kian menghitam menitikkan air. Ais berjalan menyusuri parit sawah disebrang desa dengan mengenakan pakaian serba putih. Ia tersenyum sambil menengadahkan telapak tangannya ke langit, merasakan rintik air yang turun membasahi tubuhnya.

"Kapan terakhir kali aku bermain dengan hujan? Aku tak mengingatnya?" gumam Ais tersenyum sembari mencari tempat yang teduh.

Dilihatnya dari kejauhan, asrama tempat Ia tinggal sudah mulai ramai. Ya, walaupun ada sawah disini, bukan berarti ia sekarang berada di desa kecil. Ini adalah dunia baru yang luas. Dimana setiap manusia yang berada disini adalah manusia-manusia baru. Ais dan semua penghuni asrama tidak ada yang tahu dimana sebenarnya mereka. Mereka bahkan tidak tau mengapa mereka ada di tempat ini dan bagaimana caranya. Mereka merasa yang mereka alami selama ini adalah mimpi dan terjebak dalam mimpi mereka, ditempat ini. Ada pula yang menganggap mereka sebenarnya sudah meninggal dan saat ini mereka tidak lagi di bumi atau pun dunia dimana mereka tinggal sebelumnya.

Ditempat ini mereka datang dengan tiba-tiba dan menghilang tanpa dugaan.

"Ais... Sedang apa kamu disana? Hujannya semakin deras!" sahut Elis berlari menghampiri Ais yang masih termenung disebuah gubuk kecil.

"Elis, ada apa?" tanya Ais

"Ayo pulang dulu, di asrama lebih nyaberadaptasih hujan reda kita lanjutkan tugas kita" ucap Elis merangkul Ais.

"Iya, ayo..."

Sesampainya di Asrama, mereka berdua langsung masuk ke kamar mereka untuk menghangatkan badan.

"Masih terasa dingin ya Ais?" tanya Elis memecah keheningan di kamar mereka.

"Iya Elis. Mungkin karena aku masih baru disini, jadi masih harus beradaptasi dengan tempat ini" jawab Ais mengambil selimut.

"Nggak apa-apa Ais, nanti juga kamu akan terbiasa. Yang penting kamu belajar mengendalikan emosi diri kamu. Kita semua disini percaya. Ketika kita sudah bisa mengendalikan emosi kita dan banyak memberi manfaat pada orang lain, kita akan kembali ke kehidupan kita yang sebelumnya"

"Tapi aku sama sekali nggak ingat kenapa dan bagaimana aku bisa sampai di tempat ini. Apa kamu tau penyebab kamu ada disini Elis?" tanya Ais penasaran. Elis sejenak terdiam dan menghela nafas panjang.

"Ais, aku sudah disini selama dua tahun. Dan belum tau pasti seluk beluk tempat ini. Satu tahun yang lalu ada beberapa orang membuat tim untuk menyelidiki tempat ini. Mereka adalah orang-orang yang hebat. Tapi sayang, mereka tiba-tiba menghilang bersamaan. Entah mereka menghilang karena telah menemukan jalan keluar, atau hukuman karena tindakan mereka. Kita semua tidak ada yang tau Ais. Menurut info yang aku dapat dari salahsatu anggota itu, tempat ini berada diatas sebuah desa di Negara Australia. Namun, tidak ada yang bisa melihatnya. Begitu pula dengan kita, yang tidak bisa melihat mereka yang dibawah kita. Dan kamu tau Ais, tempat semacam ini tidak hanya ada satu, melainkan ada tujuh tempat yang berbeda"

"Tunggu, ada tujuh tempat semacam ini dan kita di Australia? Kita kan dari indo, kenapa bisa sampai sejauh ini?" ucap Ais menyela.

"Kamu lihat sendiri Ais, kita disini bukan mayoritas. Orang-orang dari seluruh dunia mungkin ada dan kamu tidak merasa canggung untuk berbicara dengan mereka bukan? Secara otomatis kita bisa mengerti ucapan mereka. Ini memang seperti mimpi, namun terlalu nyata karena mimpi mana yang sampai mengurungku sampai selama ini" jelas Elis panjang lebar. Dibukanya jendela kamar mereka.

"Elis... Hidup disini memang menyenangkan. Tapi, aku tetap ingin kembali, bagaimanapun caranya...!"

To be continued...

Next chapter