•×•×•×•×•
•
•
•
Setelah hari mulai sore dan puas berwisata, kelompok yang terdiri dari Conis, Raki, Perona, Pascia, Olive, Domino, serta dua anak Muse dan Eris, akhirnya memutuskan untuk kembali ke kapal.
Tapi, saat mereka dalam perjalanan dan sampai di Groove 26, mereka dicegat oleh sekelompok orang tak dikenal yang terdiri dari puluhan orang.
Dan melihat sekelompok orang itu, para wanita mengernyit.
"Siapa kalian?"
Raki bertanya dengan waspada kepada mereka.
Lalu, salah satu dari mereka yang berada di paling depan, yaitu seorang pria paruh baya gemuk dan besar berpakaian hijau dengan banyak ornamen batu mulia, tertawa dan menyeringai menatap mereka.
"Bohehehehe.... Aku Khabo! Kapten Bajak Laut Khabo! Bohehehehe!"
"Apa mau kalian?"
"Bohehehehe.... Aku ingin kalian! Aku ingin menangkap kalian untuk kujual ke pelelangan budak! Aku yakin kalian akan terjual dengan harga tinggi. Lagipula kalian sangat cantik dan menggoda. Bohehehehe!"
Khabo dan puluhan anak buahnya menyeringai dan menatap para wanita dengan tampak bernafsu.
"Kurang ajar! Apa kalian tak tahu kami siapa, hah!?"
Perona membentak marah setelah mendengar tujuan Khabo dan anak buahnya. Para wanita yang lain pun juga semakin mengernyit.
"Aku tahu kalian adalah anggota kru Bajak Laut Ouroboros. Tapi kalian cuma wanita dan anak-anak! Aku tak takut pada kalian! Dan nilai bounty-ku hampir dua ratus juta! Sementara yang tertinggi dari kalian tidak sampai tujuh puluh juta! Dan aku juga adalah pemakan buah iblis! Jadi, sebaiknya kalian menyerah saja dan tak usah coba-coba melawan! Kalian tak ingin mati, kan? Bohehehehe!"
Mendengar pernyataan dari Khabo, para wanita terdiam.
"""""".....""""""
Dan melihat sikap para wanita yang tampak terdiam mengernyit dan waspada, Khabo dan para anak buahnya justru menyeringai dan tertawa.
Mereka mengira para wanita itu takut pada mereka. Tapi sebenarnya....
"Apa dia bodoh?"
Perona bertanya kepada para wanita lainnya.
"Entahlah...."
Olive hanya menghela nafas seakan tak peduli.
"Uhm.... Sebaiknya kita segera kembali ke kapal."
Pascia berkata dengan tampak khawatir.
"Benar. Sekarang sudah sore. Aku takut Lepus-san dan lainnya akan khawatir kalau kita tidak segera kembali."
Conis juga berpendapat agar mereka segera kembali ke kapal.
Dan setelah mendengar kata-kata Pascia dan Conis, para wanita lainnya menatap satu sama lain, lalu sama-sama mengangguk seakan menyepakati sesuatu.
Kemudian, Perona menghela nafas dan kemudian menatap Khabo dan berkata dengan datar.
"Negative Hollow...."
Perona membuat beberapa 'Hollow' lalu mengarahkan salah satunya kepada Khabo. Dan setelah Hollow itu menembus tubuh Khabo, sesaat kemudian dia tiba-tiba jatuh berlutut dan tampak galau!
"Haaahhh.... Aku babi. Aku hanya babi.... Aku ingin mati."
Dan melihat Bos mereka tiba-tiba menjadi suram, para anak buah tercengang!
Lalu Perona pun tak segan-segan memerintahkan para Hollow yang dia buat untuk 'menjatuhkan' para anak buah Khabo juga!
"Ahh.... Aku kutu."
"Aku ingin pulang...."
"Aku sampah. Aku hanya sampah."
"Emaak...."
Dan setelah Khabo dan para anak buahnya 'dijatuhkan' oleh Perona, giliran Domino bertindak. Domino berlutut dengan satu kaki lalu mengulurkan satu lengannya ke tanah. Kemudian, lengan itu berubah menjadi seperti kristal pink bening!
"Crystal Jail...."
Setelah Domino mengatakan itu, dari lengan kristalnya tumbuh kristal yang menjalar ke permukaan tanah lalu menyebar ke arah Khabo dan para anak buahnya! Lalu, kristal-kristal itu tumbuh menyelimuti mereka dari ujung kaki hingga mulut mereka dan membuat mereka seakan dipenjara di dalam balok kristal!
Dan saat Khabo dan para anak buahnya tersadar dari kegalauan mereka, mereka menyadari bahwa mereka telah terkekang oleh balok kristal! Dan mereka pun bergidik panik karena menyadari kalau mereka telah menendang ember!
•
•
•
Sementara itu, para bajak laut lain dan para warga setempat yang juga berada di sekitar dan menyaksikan, tampak tercengang melihat apa yang terjadi.
"Si-Siapa para wanita itu?"
"Mereka... anggota Bajak Laut Ouroboros."
"Benar. Aku mengenali lambang di jaket mereka."
"Apa!? Bajak Laut Ouroboros!?"
"Bukankah Kapten mereka Rex Lepus si Terwelu Hampa? Salah satu anggota Sichibukai?"
"Ya."
"Kalau bahkan anggota kru saja sudah sekuat itu, bagaimana dengan Kapten mereka...."
•
•
•
Setelah selesai menahan Khabo dan para anak buahnya, Domino menatap para warga yang menyaksikan lalu berkata kepada mereka.
"Bisakah seseorang dari kalian tolong laporkan situasi ini kepada Marine dan meminta mereka untuk segera datang dan menangkap mereka?"
Mendengar permintaan Domino, para warga mengangguk tak berani menolak dan salah satu dari mereka pun masuk ke dalam salah satu gedung untuk menghubungi Marine.
Sementara para bajak laut lainnya, bergegas pergi setelah menyadari pasukan Marine akan segera datang ke sini.
Setelah itu, melihat Khabo dan para anak buahnya lalu yang terkekang, Olive menyeringai kecil menatap Domino.
"'Crystal Jail', ya.... Vufufu.... Sepertinya kau tetap tak bisa lepas dari profesi lamamu ya, Domino~.... Sepertinya tidak salah Honey (Lepus) memberimu arkana [The Judgement]."
Olive tertawa kecil mengomentari sebutan untuk teknik yang digunakan oleh Domino menggunakan kekuatan dari buah iblis Pari Pari no Mi/Logia Kristal miliknya.
"Diamlah...."
Domino hanya merespon dingin kata-kata sinis Olive lalu mengangkat Muse dan menggendongnya.
"Vufufu~."
Olive kembali tertawa kecil melihat sikap Domino.
Kemudian, Conis bertanya dengan agak ragu-ragu kepada yang lainnya.
"Uhm.... Apa kita perlu laporkan ini ke Lepus-san juga?"
Mendengar pertanyaan Conis, mereka terdiam sesaat.
Dan tak lama kemudian Raki mengangguk kecil menjawab.
"Laporkan saja."
Perona juga mengangguk sependapat.
"Ya.... Dan aku yakin dia akan memanfaatkan ini untuk mendapatkan uang hadiah bounty untuk sampah-sampah ini. Lagipula dia oportunis licik."
Mendengar kata-kata Perona, mereka yang lainnya sedikit tersenyum masam
Lalu, dengan agak canggung, Pascia bicara.
"Uhh... Biar aku yang menghubungi Lepus-sama."
Kemudian, Pascia menghubungi Lepus dengan Den Den Mushi kecil yang mereka bawa untuk melaporkan apa yang terjadi.
•
•
•
•×•×•×•×•