webnovel

swimming

Jung Kook pov

Masih di kamar hotel ...

Pagi menjelang siang ...

Aku masih tertidur. Aku merasakan pukulan-pukulan kecil di perutku. Pasti Noona ini yang taruh Kiki di kasur untuk membangunkanku.

Aku membuka mataku. Betul. Kiki yang memukuliku supaya bangun.

"Appa ... " Kiki memanggilku sambil mencium pipiku. Ia kemudian menggerak-gerakkan tangannya.

"Kiki mau berenang?" aku bertanya.

"Eh ..." Kiki mengangguk. Kemarin kami sempat melihat kolam renang di hotel. Tapi karena sudah terlalu malam, hari ini kami pergi berenangnya.

Untunglah Noona sudah menyiapkan baju renang untuk kami bertiga.

Noona memang bisa aku andalkan.

Tapi ... Aku harus belajar mandiri mulai dari sekarang. Karena Noona takkan berada di sampingku lagi.

🌼🌼🌼

Jung Kook pov

"Ki ... Kita akan pergi berenang" aku memberitahu Kiki.

Aku mengajak Noona dan Kiki ke kolam renang hotel. Kiki sudah sering ku bawa berenang di kolam renang. Tapi lebih seringnya berenang di bathtub rumah.

Dulu aku sempat membelikan pelampung leher karena Kiki masih bayi. Tapi aku baca di internet kalau pelampung leher itu tidak baik untuk tulang punggung bayi apalagi untuk bayi di bawah 5 bulan. Katanya bisa menggangu proses saraf yang mengatur refleks kepala saat belajar duduk dan tengkurap.

Di kolam renang ...

Noona mengganti pakaiannya dengan pakaian renang yang tertutup. Aku tidak mengijinkan Noona memakai bikini atau one piece yang terlalu mengekspos kulitnya.

Cukup aku aja yang melihat pemandangan tubuh indahnya Noona.

Aku mengajak Kiki berenang di kolam anak.

Aku memegang Kiki. Kiki mulai menggerakkan kakinya. Aku harus selalu mengawasi Kiki. Aku takut ia tenggelam.

Aku juga harus mengawasi Noona. Aku takut Noona akan didekati pria lain.

Noona mulai berenang di kolam untuk orang dewasa. Ada pria yang mendekati Noona. Pria tersebut berwajah tampan dan bertubuh atletis. Mungkin ia model?

Aku ingin segera mendekati Noona dan berkata "Yeobo ... Kita pulang sekarang" atau kalimat lain yang menunjukkan kalau Noona itu milikku.

Tapi ... Aku tidak melakukannya. Sebentar lagi Noona akan menjadi milik pria lain. Pria yang seharusnya sudah memiliki Noona sedari dulu.

Hana pov

Ada seorang pria yang mengajakku ngobrol di kolam renang. Biasanya Jung Kook akan mendekatiku karena cemburu.

Biasanya ia datang sambil menggendong Kiki dan berkata "Yeobo ... Kita pulang sekarang" atau "Yeobo ... Anak kita lapar" sambil menaruh Kiki di pangkuanku.

Aku tau bila kata "Yeobo" keluar dari mulutnya itu artinya ia cemburu. Karena ia biasanya selalu memanggilku "Noona"

Apa ini artinya ia sudah dewasa?

Apa ini artinya ia sudah mempercayai diriku?

Kalau aku hanya mengobrol biasa tanpa melibatkan perasaan.

Aku berbicara agak lama dengan pria yang bernama Alberto itu. Ia berasal dari Italia. Negara yang akan menjadi tujuan honey moon ku dengan Jung Kook nanti kalau uang kami sudah terkumpul.

Untunglah ia lancar berbahasa Korea. Kalau ia hanya berbahasa Inggris atau Italia, aku menyerah.

Aku melirik sedikit ke tubuhnya. Tubuhnya sangat atletis. Perut eight pack nya ...

Tenang, Hana. Tenang ...

Bukankah kau sudah sering melihat perut roti sobeknya Jung Kook di rumah. Tapi betul kata orang. Tanaman di luar pagar itu lebih hijau dari tanaman sendiri.

Aku terkadang mencuri-curi pandang ke tubuh Alberto.

Jung Kook akhirnya datang sambil menggendong Kiki "Yeobo ... Kiki sudah kedinginan. Kita balik sekarang"