webnovel

ramyeon

Jung Kook pov

Noona, kok ngobrolnya lama banget. Mana matanya terkadang mencuri pandang ke tubuh lawan bicaranya yang cukup atletis.

Terlebih lagi wajah pria itu juga tampan. Tipe wajah bule yang disukai Noona. Noona itu sebenarnya ingin menikah dengan orang bule. Terutama yang berambut pirang dan bermata biru. Noona pingin punya anak yang blasteran.

Tapi Noona ...

Kalau sama aku, kan anak kita jadinya blasteran surga (Noona pasti langsung mual-mual kalau dengar ini secara langsung)

Perut eight packs ku masih belum cukup?

Apa harus kubikin ten packs atau twelve packs supaya mata Noona nggak jelalatan?

Aku menggendong Kiki. Aku mendatangi Noona "Yeobo. Kiki sudah kedinginan. Kita balik sekarang" alasanku.

Noona pun menghentikan obrolannya dengan pria asing itu. Ia mengambil handuk dan membungkus Kiki dengan handuk.

Kami membasuh tubuh kami.

Sudah saatnya makan ...

Perutku sudah minta diisi.

Aku membawa Noona dan Kiki untuk makan ramyeon di luar hotel. Ramyeon yang hangat itu sangat enak. Apalagi kalau dimakan setelah berenang.

Noona memesan jjajangramyeon. Aku memesan ramyeon biasa. Aku beri Kiki sedikit ramyeon setelah sebelumnya aku bilas dengan air untuk menghilangkan sebagian besar penyedap rasanya.

Tapi kenapa perutku masih terasa lapar?

"Noona ... Season kedua" aku memberitahu Noona kalau aku mau makan lagi tapi dengan menu yang berbeda.

Aku mengajak Noona ke kafe yang menyediakan pemandangan indah di rooftopnya. Kami harus menginjak banyak anak tangga.

Noona merasa capek "Kookie ... Kapan kita sampai? Aku capek"

Makanya olahraga!

Jangan olahraga di tempat tidur aja.

Tapi semua rasa capai itu hilang saat kami melihat pemandangan di atas rooftop.

Noona ...

Akankah aku bisa kembali ke sini bersamamu lagi?

Noona memesan cake. Aku memesan makanan berat.

Noona ... Nggak usah diet. Nanti kalau badan Noona kurus, dikiranya aku pelit dan nggak kasih Noona makan.

"Pria tadi yang di kolam renang tadi itu namanya Alberto"

"Ia tampan, ya?" Noona meminta persetujuanku.

Noona ...

Sudah jelas-jelas ia itu tampan.

Kenapa harus tanya ke aku lagi.

"Ia dari Italia"

"Tapi bahasa Koreanya sangat bagus"

"Katanya nanti akan jadi tour guide kita saat kita berbulan madu nanti di Italia"

Noona ...

Kau memberitahukan rencana honey moon kita ke orang asing yang baru saja kau kenal?

Noona ...

Jangan terlalu polos.

Jangan terlalu percaya dengan orang lain. Apalagi orang yang baru saja kau kenal.

Dan Noona ...

Maafkan aku ...

Sepertinya takkan pernah ada honey moon untuk kita berdua.

🌼🌼🌼

Malam hari saat Hana dan Kiki sudah tidur.

Hana sudah tertidur pulas. Kiki sepanjang hari sangat aktif. Hana kecapaian.

"Kiki jangan lari-lari terus. Eomma capek" Hana berbicara dalam tidurnya.

Jung Kook masih belum tidur.

"Noona ... Apakah kau mencintaiku?" tanya Jung Kook penasaran.

"Tentu saja. Kalau tidak, aku takkan mau disentuh olehmu" jawab Hana masih dalam keadaan tidur.

Jung Kook senang mendengar jawaban Hana walaupun Hana menjawabnya dalam tidur.

Jung Kook sudah sering mengatakan "I love you, Saranghae, aku mencintaimu, Ich liebe dich, je t'aime, ti amo" ke Hana tapi Hana tidak pernah mengatakannya ke Jung Kook.

"Kookie ... Saranghae ..." kata Hana masih mengigau.

Hana memeluk erat Jung Kook yang berada di sampingnya.

Noona ...

Apakah ini akan menjadi yang pertama dan terakhir kalinya, aku mendengarnya?