Pintu yang sengaja diberikan terbuka, membuat Santi bisa langsung masuk, ke dalam rumah. Wanita itu berjalan mendekati orang-orang yang tengah berkumpul menunggu dirinya.
Meski usia Santi sudah bisa dikatakan tua, lantas tidak membuat aura kecantikannya memudar. Ditambah dengan setatus nya yang janda, membuat mereka bapak-bapak tokoh masyarakat tidak berkedepi memandang, dan sejenak berfantasi.
Biasalah, laki-laki normal dimanapun memang begitu. Matanya tidak bisa tahan kalau dihadapkan dengan pemandangan yang bening. Saat sedang bersalaman dengan Santi mereka juga sedikit menikmati aroma parfum yang menyeruak dari tubuhnya. Bahkan sentuhan telapak tangannya, sempat mereka nikmati sejenak.
Santi berdiri mematung setelah ia sudah berdiri tepat di hadapan putranya. Menatap Adnan, wanita itu harus mendongakan kepala lantaran tubuh anknya jauh lebih tinggi darinya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者