" pagi Tante " sapa Athar kepada bunda Nadia pagi itu.
" pagi Athar " Athar kan ya ? tanya bunda nadia untuk memperjelas, agar tidak salah menyebut nama anak orang 😂
" iya tan, " jawab Athar sambil tersenyum.
" mau jemput Nadia bareng ke sekolah ya ? tanya bunda Nadia lagi.
" iya tan, Nadia udah selesai belum ya tan beres-beresnya ? tanya Athar untuk memastikan.
" kayak nya udah deh, bentar bunda panggil kan ya. seru bunda nadia.
" oh, iya kamu jangan panggil Tante, panggil bunda aja. he he he silahkan duduk dulu nak Athar. tawar bunda nadia., lalu pergi ke dalam rumah untuk memanggil putri nya.
Athar masih diam dan mencerna ucapan bunda Nadia beberapa menit yang lalu.
sekarang posisi Athar dan Nadia sudah berada di dalam mobil putih Honda jazz milik Athar.
" woi, pagi-pagi kok banyak diam sih ? tanya Nadia kepada Athar. yang menurutnya Athar lebih pendiam dari sebelumnya.
" kaget gue nadia, bisa dengan lembut nggak sih. protes Athar.
" habis Lo sih diam nggak kayak biasanya. celoteh Nadia
" gue tadi heran sama bunda Lo nad "
" heran kenapa ? tanya Nadia
" gue di suruh panggil bunda, sama kayak lo.
" terus dimana letak salahnya bunda gue atharik ? Nadia lebih heran lagi dengan sikap sahabat barunya ini.
" iya kan berarti dia kasih kode dong buat jadi mantunya " cengir athar
" mimpi Lo kelamaan kayaknya ya tar ? jawab Nadia
" teman- teman gue yang lain juga panggil bunda kok ke bunda gue, nggak cuma Lo doang. jangan menghayal jauh-jauh deh. sambung Nadia lagi.
" oh, gitu ya " jawab Athar singkat dan tidak mau melanjutkan perdebatannya lagi.
tiga puluh menit kemudian sampai lah Athar dan Nadia di sekolah mereka. Nadia memilih untuk turun duluan tanpa permisi dulu kepada sahabatnya itu.
" Woi Nad main nyelonong keluar aja Lo ah " sorak Athar.
Nadia tidak menghiraukan. Nadia terus menyusuri koridor yang masih sepi dengan murid-murid. karena waktu masih menunjukkan jam tujuh pagi.
kelas Nadia dan Athar ada di paling ujung koridor. tepatnya bersebelahan dengan laboratorium.
setelah sampai di dalam kelas, Nadia sudah menemukan Icha, Dika dan Alex. mereka bertiga asyik mengobrol dan tertawa lepas.
" udah sampai Lo nad ". ujar icha
" kok Lo nggak jemput gue sih Cha ? tanya Nadia protes
" gue tadi ke sekolah Tebengan bareng Dika naik motornya. tutur Icha menjelaskan
" oh sekarang Lo gitu ya dik, gue Lo tinggalin gara-gara jemput icha ? tiba-tiba Alex protes.
sementara Dika hanya mengeluarkan cengiran.
" untung gue bawa mobil, tadinya mau nelfon Athar minta tumpangan. eh, dia bilang ada yang di jemput. ceweknya kali ya, yang adek kelas itu.
Nadia hanya terdiam mendengar ocehan Alex barusan. karena yang di jemput athar sebenarnya adalah dirinya. hanya Nadia tidak mau mengeluarkan suara untuk memberitahukan Alex kalau dirinya lah yang di jemput oleh Athar.
" itu nongol anak nya " ucap Dika.
" Nadia kok Lo main ninggalin gue aja " tiba-tiba Athar protes kepada Nadia. Dika, Icha dan Alex heran atas apa yang sudah di lakukan oleh dua teman mereka tersebut. Alex mengerti akan maksud dari Athar lalu menimpali dengan sebuah pertanyaan.
" jadi yang Lo jemput itu Nadia tar ? tanya Alex langsung.
" iya, emang nya kenapa sih ? tanya Athar balik.
" kirain gue Lo jemput cewek Lo tar. tau gitu gue nebeng Lo aja tadi tar. kalau sama cewek Lo gue males gabung. oceh Alex panjang lebar.
" tumben Lo bisa jemput Nadia ? tanya Icha.
" iya kan Nadia udah jadi yang special untuk gue. jawaban Athar diluar dugaan Nadia.
raut muka Nadia langsung berubah, antara marah dan malu. dia tidak akan bisa menghadapi pertanyaan demi pertanyaan yang akan di lontarkan oleh Icha nantinya.
" special maksud Lo ? tanya Icha lebih dalam lagi.
" tanya sendiri sama sahabat Lo Cha. jawab athar sambil tersenyum puas.
" nad, Lo utang klarifikasi sama gue. ancam Icha.
Nadia masih terdiam. seakan-akan Nadia bertanya kepada dirinya sendiri apa yang salah dengan sikapnya. kalaupun memang hanya memiliki hubungan sahabat dengan Athar apa salahnya. karena hanya sekedar sahabat dan yang tidak lain level nya hanya di atas lebih sedikit dari pertemanan.
bel istirahat sudah berbunyi. Nadia dan Icha memutuskan untuk ke kantin mengisi perutnya yang mulai protes minta di isi.
" kalian mau kekantin ? tanya Dika.
" iya, mau ikut sekalian ? tawar Nadia.
" nggak usah deh dik. Lo bareng Alex aja ya, soalnya ada yang mau gw omongin sama Nadia " potong Icha.
" oh gitu ya udah deh, gue bareng Alex aja "
Athar yang sudah tidak terlihat batang hidungnya. karena Athar 5 menit sebelum jam istirahat pergi ke ruang guru untuk mengantarkan buku-buku latihan. karena Athar menjabat sebagai ketua kelas. otomatis dia yang bertugas mengantarkan setiap buku latihan ke ruangan guru.
Nadia dan Icha berjalan menuju kantin. suasana kantin sudah ramai oleh penghuni sekolah tersebut. Nadia menyarankan kepada Icha untuk memesan makanan untuk mereka makan, sementara Nadia bertugas untuk mencari tempat duduk yang cukup untuk dua orang. tidak lama bagi Nadia untuk mencari tempat duduk.
tidak lama kemudian Icha membawa sebuah nampan berisikan sepiring nasi goreng, semangkuk mie ayam dan dua gelas es teh manis. nasi goreng adalah makanan favorit nadia.
" habisin Nad, awas Lo sisa lagi makannya " ancam icha.
" iya bawel, kayak Mak gue aja " protes Nadia.
" habis Lo kebiasaan sih makan sedikit terus. kalau sakit lagi siapa yang repot ? celetuk Icha kepada Nadia.
" iya, iya gue habisin ".
" setelah makan Lo cerita ke gue ya, perihal pernyataan athar pagi tadi "
" Lo masih ingat aja cha " ucap Nadia
" iya lah masa gue lupa " jawab Icha enteng.
" iya deh " tutup Nadia.
mereka berdua lahap dengan makanannya masing-masing. tiba-tiba Athar,Dika dan Alex datang dari arah luar kantin. mereka bertiga mendekat ke arah dimana Nadia dan Icha duduk.
" nad, ke kantin ko nggak bilang-bilang sih " protes Athar.
otomatis tiga makhluk yang berada di satu meja yang sama semakin heran dengan athar dan nadia. ada apa dengan hubungan mereka berdua. apalagi Icha lebih penasaran lagi dengan hubungan sahabatnya itu dengan athar.
" apaan sih tar, gue lagi makan loh. hilang nih selera makan gue "
" ah gue cuma nanya doang nad masa nggak boleh sih " jawab Athar.
Athar memilih duduk di samping Nadia. yang berhadapan langsung dengan Icha.
" makan apa bro ? tanya Alex
" gue mie ayam aja deh " sahut Dika yang sudah duduk di sebelah Icha.
" samain sama Dika aja Lex " lanjut Athar yang menjawab.
" ya deh, gue pesenin dulu ya " sebenarnya Alex kesal dengan dua sahabatnya itu, karena hanya dirinya lah yang tidak memiliki pasangan dikala jam istirahat.
beberapa menit kemudian Alex membawa satu nampan makanan yang telah di pesan. dan di iringi oleh seorang pegawai kantin yang membawa baki berisikan minuman.
" makasih ya " ucap Alex kepada pegawai perempuan di kantin itu. kalau di lihat-lihat umurnya mungkin sebaya dengan mereka.
" siapa Lex ? tanya Dika.
" itu anak ibu kantin " jawab Alex singkat.
" cakep juga tuh Lex " goda Athar
" iya juga ya " celetuk Alex
mereka semua fokus kepada makanannya masing-masing. tidak ada satupun yang mengeluarkan suara.
" alhamdulillah, akhirnya perut gue ngisi juga. ucap Dika
" emang pagi tadi nggak sarapan dulu ? tanya Icha
" nggak, buru-buru soalnya. jawab Dika
" oh, gitu " jawab Icha cuek
sebenarnya Icha dan Dika memiliki hubungan lebih dari sekedar berteman. kapan itu terjadinya Nadia tidak pernah menanyakan hal yang seperti itu kepada sahabatnya itu. Nadia tipe cewek yang cuek perihal hubungan asmara orang lain. walaupun itu terjadi pada sahabatnya sendiri. begitu Nadia di usik oleh orang lain Nadia merasa risih, apalagi orang itu curiga pada dirinya. seperti ceweknya Athar yang sering meneror nadia.
Icha sudah selesai terlebih dahulu mengisi perutnya. di susul Nadia juga selesai melahap sepiring nasi goreng dan segelas es teh manis.
" yuk Cha, kelas yuk " ajak nadia.
" yuk nad, Lo ada janji kan sama gue ceritain hal yang mau gue tanya "
" inget aja neng "
" iya dong perut gue kan udah di isi, jadi daya ingat gue bertambah " ucap Icha sombong
Icha menarik tangan Nadia, Nadia beranjak dari kursi tempat dia duduk. tiba-tiba tangan athar sigap menahan tangan Nadia. dan menggenggam erat.
" duduk dulu " kode Athar dengan cara berbisik dan menaikan satu alisnya.
" apa ? Nadia bertanya dengan cara memberikan kode juga kepada Athar.
" gue bilang duduk ya duduk dulu nad " ucap Athar lantang
icha, Alex dan Dika dibuat kaget dengan suara athar yang barusan keluar. seolah-olah Athar memarahi Nadia karena Nadia sudah membuat satu kesalahan.
" kalau gitu gue, Dika sama Icha duluan ke kelas deh " ucap alex. mungkin Alex sedikit mengerti akan situasi yang sudah terjadi.
ketiga teman mereka pergi meninggalkan kantin.
sementara Nadia dan Athar masih diam satu sama lain.
" mau apa sih tar ? Nadia mulai membuka suara
" gue mau ngomong " jawab Athar sinis
" ya, ngomong aja. ngapain harus emosi gitu sih ? tanya Nadia heran
" gue putus sama cewek gue nad " jawab Athar jujur.
Nadia terdiam, karena masih belum mengerti apa maksud dari athar menceritakan perihal dia putus dengan kekasihnya.
" terus apa hubungannya sama gue tar ? apa gara-gara gue, Lo putus sama cewek Lo itu ? tanya Nadia untuk memperjelas semuanya.
" bukan gara-gara Lo kok nad. gue yang minta putus sama dia " jujur Athar lagi
" kenapa Lo yang mutusin, terus Lo juga yang galau ah ? Nadia bertambah heran dengan sikap Athar.
" siapa yang galau neng " cibir Athar tiba-tiba
" nah lo tadi kan cerita sama gue, tampang Lo galau gitu kayaknya " emosi Nadia.
" ha ha ha, gue kira Lo senang nad gue putus " ucap Athar sambil tertawa dan itu membuat Nadia hanya melihatkan ekspresi yang datar. karena tidak tahu lagi harus menghadapi sikap Athar yang seperti saat sekarang ini.
mungkin Nadia harus lebih mengenal lagi karakter sahabat barunya itu. karena Nadia masih belum bisa mengenali seperti apa sifat Athar sebenarnya.
" harusnya Lo senang nad " Athar mengeluarkan suara lagi.
Nadia masih diam dengan semua pikirannya.
" hei, kok diam sih " Athar mengejutkan Nadia dan menggenggam lembut tangan Nadia.
" apa " tanya Nadia yang kembali sadar dari lamunannya.
" harusnya Lo senang Nadia sayang " ucap athar lebih ekstrim lagi.
" sayang dan kenapa gue harus senang " tanya Nadia sekaligus.
" sayang itu, gue cuma bercanda doang. karena suatu saat gue bisa manggil itu ke lo nad. yang kedua kenapa Lo harus senang ? karena gue udah putus dan gue bebas bisa selalu dekat sama sahabat gue yang cantik ini " goda Athar.
" udah lah, malas gue tanggapi Lo tar. gue pamit " emosi Nadia mulai di atas ubun-ubun.
Nadia meninggalkan Athar sendirian di kantin sekolah. kantin sudah mulai sepi, Athar masih setia duduk ditempat dimana dia dan teman-temanya makan.
athar mulai berfikir apa salah kalau dia mengucapkan perihal itu kepada Nadia. Athar bertanya kepada dirinya sendiri.
" apa gue salah ya " hati Athar bertanya
Athar beranjak dari tempat duduknya dan berjalan menuju kelas. setiba di kelas Athar memilih langsung duduk di bangkunya yang sudah ada Alex di sana.
" kenapa Lo bro diam kayak patung kuda aja " goda Alex
" mood gue berkurang beberapa persen " jawab Athar lebih kacau lagi
" wiidiiihh seorang atharik Revano bisa hilang juga ya mood nya " ucap Alex keras
" dik, teman Lo lagi galau nih " sorak Alex kepada Dika yang lagi asyik dengan pacarnya yaitu Icha.
Nadia belum terlihat berada di dalam kelas. padahal waktu istirahat hanya tinggal lima menit lagi.
" cha, Nadia mana ? tanya Dika
" tadi izin pulang, dia bilang nggak enak badan.
benar saja Nadia memilih untuk mengambil tas nya di dalam kelas dan meminta izin untuk pulang dengan alasan tidak enak badan. sebenarnya Nadia memilih menghindar dulu dari athar karena perihal kejadian di kantin.
Athar mendengar percakapan Icha dan Dika. Athar berdiri dan menghampiri kedua temannya itu dan lalu bertanya.
" Nadia sakit ? tanya Athar cepat
" kayaknya iya deh " jawab icha kurang sedikit yakin
Athar mengeluarkan ponselnya dan mencari kontak nadia. dan Athar menghubungi nadia.
" nggak nyambung di telfon Cha " ucap Athar frustasi.
" mana gue tau Athar " jawab Icha tak kalah frustasi.
" gue izin pulang juga kalau gitu " ucap Athar lagi.
" Lo gila bro, bentar lagi bel masuk kali " Alex menahan Athar
Athar kembali kemeja dimana tempat dia dan Alex duduk. di susul Alex dengan wajah heran atas sikap sahabatnya itu.
" gue harus susul Nadia Lex " gusar Athar
" iya bro tapi ntar sepulang sekolah ya " saran Alex
" memang ada masalah apa sih Lo sama Nadia ? tanya Alex
Athar tidak menjawab pertanyaan terakhir dari Alex. guru fisika yang terkenal ketat dengan semua aturan sudah berada di dalam kelas.
" selamat siang anak-anak " bu Sari menyapa
" hari ini saya hanya memberikan tugas untuk di kerjakan di rumah, karena siang ini semua guru mengadakan rapat dadakan. jadi setelah ibu memberikan tugas apa yang dikerjakan di rumah, di harap semuanya mengerjakan soal latihan-latihan tersebut " lanjut bu sari menerangkan.
" yes akhirnya do'a gue terkabul " celetuk Dika
" do'a apaan barusan ? tanya Icha yang duduk di sebelah Dika
" he he he, nggak ada kok " cengir Dika.
" Athar " panggil Bu sari
" saya buk " jawab Athar langsung
" tolong kamu catat di papan tulis apa yang harus di kerjakan di rumah.
" baik buk " athar berdiri dan menuju ke arah papan tulis dan megambil catatan yang diberikan Bu sari
" kalau gitu saya pamit dulu, saya harap setelah mencatat apa yang harus di kerjakan di rumah. di mohon untuk segera pulang ke rumah masing-masing. dan tidak di benarkan untuk duduk-duduk dulu di lingkungan sekolah. kecuali yang ada jadwal ekstrakulikuler "
" baik buk " jawab semua murid kelas tiga IPA 2 tersebut.