Kenan tak pernah mempunyai pikiran apa pun, dia sangat yakin seratus persen kalau Virly itu hanya menganggapnya sebagai teman masa kecil. Jadi hubungannya dengan Kanya sama sekali tidak akan ada masalah.
Tanpa mereka ketahui bahwa ada sepasang mata yang memperhatikan keduanya sejak tadi.
"Ya udah lah, Ken. Gue mau langsung pulang aja deh, kerjaan gue udah selesai soalnya. Hari ini gue cape banget pengen istirahat," kata Kanaya.
"Gue anter Lo pulang ya?" Kenan menawarkan diri.
Kanaya menggeleng, "Enggak usah, Ken. Gue mau pulang sendiri aja," tolak Kanaya.
"Tapi, Nay ...."
"Please, Ken. Gue mau pulang sendiri aja. Gue butuh waktu buat sendiri dulu, gimana pun gue harus mikir-mikir lagi," Kanaya memotong ucapan Kenan. Gadis itu segera beranjak dan berlalu pergi tanpa ingin mendengarkan semua bantahan Kenan lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者