"Begini," Azalea menarik napas panjang,
"Kamu harus menceritakan masalahmu padaku. Bagaimanapun juga, aku sudah memutuskan bahwa aku mau menikah denganmu minggu kemarin. Untuk itu, aku rasa kita harus belajar untuk terbuka satu sama lain soal diri kita, bukankah begitu? Meskipun kita tidak terikat oleh perasaan, menurutku penting untuk tahu kondisi dan situasi dari orang yang akan aku nikahi nantinya."
"Aku tidak bisa menunggumu bercerita jika kamu menyembunyikannya terlalu lama, karena aku adalah orang yang tidak sabar. Aku malah akan berasumsi buruk padamu dan aku takut akhirnya hal itu malah akan membuat kita bertengkar," Azalea menggigit bibirnya. "Aku sudah merasa mood-mu aneh karena kamu sering melamun sejak menyetir tadi. Kamu terlihat seperti robot dan sangat kaku, padahal biasanya kamu mengajakku mengobrol tentang apa saja."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者