Di sebuah lapas di kota Jakarta.
Kini Tuan Alexis sudah menunggu di ruang tunggu.
Pria paruh baya itu menanti kedatangan putranya, yang sedang terkurung di dalam jeruji besi.
Beberapa saat kemudian, tiba-tiba saja seorang petugas bersama Alden datang.
"Alden?" Tuan Alexis menatap putranya dengan tatapan yang iba, wajah Alden sangat pucat saat itu.
"Papi," jawab Alden singkat.
"Apa kamu sakit, Nak?" tanya Tuan Alexis dengan kening yang mengerut.
Pria paruh baya itu sangat tidak tega melihat wajah putranya seperti itu, tadinya Alden tidak sepucat itu, dia selalu ceria dan juga terlihat sangat tampan. Tetapi semenjak masuk ke dalam tahanan, Alden seolah kehilangan rasa percaya dirinya dan juga selalu diam.
Sudah 4 tahun lamanya Alden berada di dalam tahanan, dan bulan depan Aden akan bebas dengan jaminan.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者