Tekanan batin

Monica melihat keluar jendela sepanjang jalan. Perjalanan berakhir di parkiran sebuah taman bermain. Emilia menemui petugas parkiran yang sedang berjaga.

Emilia mengambil kartu parkir, lalu memberikan uang pecahan seratus ribu sebanyak tiga lembar. Ia terlihat bicara panjang lebar dengan petugas parkiran. Monica melihatnya dari dalam mobil, tapi ia tidak peduli.

'Aku pernah kesini bersama mama Tari, tapi sekarang pergi dengan wanita jahat itu.'

Monica tetap menganggap wanita itu sebagai wanita jahat, karena sekalipun dia kembali, itu bukanlah karena rasa sayangnya terhadap Monica. Tujuannya adalah William, ayahnya. Sampai kapan pun, pandangannya terhadap wanita itu tidak akan berubah.

"Ayo, Sayang," ucap Emilia sambil mengulurkan tangan kepada putrinya.

"Monic sudah besar. Tidak perlu dibantu," ketusnya.

"Jangan marah lagi, Sayang. Senyum dong," bujuk Emilia.