Dokter Harun datang paling terlambat karena di klinik sedang banyak pasien. Setelah laki-laki itu datang, Dirga pun mengumumkan pesta dansa. Ia menjadi orang pertama yang akan berdansa.
Dirga berjalan menghampiri Mentari, mengulurkan tangan pada wanita bergaun putih itu sambil tersenyum manis. Tepuk tangan para tamu membuat suasana semakin meriah. Mentari ingin menolak, tapi tidak tega mempermalukan ayah mertuanya.
"Maukah berdansa satu lagu, Nona cantik?" tanya Dirga.
Mentari tersenyum malu saat ayah mertuanya memperlakukan dia seperti putri. Ia meraih tangan hangat itu, berdansa di tengah kerumunan tamu undangan. Emilia menatap mereka dengan sinis.
'Sialan! Tidak disangka, wanita itu sangat pandai berdansa. Sialannya lagi, kenapa laki-laki tua itu tidak mengajakku, tapi malah mengajak dia.'
Emilia mengambil wine dan hendak menenggaknya untuk menghilangkan kesal. Namun, sebuah tangan merampas wine di tangannya. Wine tidak baik untuk kesehatan janin.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者