"Anda baik-baik saja, Nyonya?"
"Hem? Kenapa bertanya begitu, Bi? Aku baik-baik saja," jawab Mentari dengan senyuman lebar.
"Nyonya dan tuan sangat mesra sebelumnya, tapi sekarang pisah rumah. Saya tahu, Nyonya pasti sedih," ucap Bi Sa seolah merasakan apa yang Tari rasakan.
"Saya yang minta pisah rumah. Jadi, Bibi jangan mengasihani saya seperti itu. Bisa-bisa, saya nangis," kelakar Tari.
"Maaf, Nyonya," ucap Bi Sa.
Ran berbicara dengan seorang pengantar surat. Setelah memastikan siapa pengirimnya, Ran pun menandatangani bukti pengiriman. Surat itu datang bersama sebuah kotak hadiah yang cukup besar.
"Dari siapa, Pak?"
"Dari tuan, Nyonya. Ada suratnya juga," jawab Ran sambil menyerahkan kotak hadiah dan suratnya kepada sang nyonya.
"Terima kasih."
Ran membungkuk. Ia kembali melakukan pekerjaannya. Mentari membuka kotak hadiah itu.
Sebuah gaun yang sangat indah, lengkap dengan aksesoris kalung, dan juga sepatu. Tari tersenyum sinis. Lalu, ia membuka surat itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者