Rahayu tersenyum sambil duduk menghadap anaknya. Wanita paruh baya itu menatap lekat ke arah sang anak. "Kalau memang kalian sudah memutuskan begitu, mama setuju saja. Justru mama seneng karena mama akan dapet menantu seperti Cintia. Kalian baik-baik ya nanti ya. Jadikan kegagalan pertama kamu sebagai pengalaman yang akan buat kamu jadi manusia lebih baik lagi, dan bisa menjalani pernikahan lebih baik lagi." Adiyaksa menganggukan kepalanya paham.
Laki-laki itu merasa tersentuh dengan ucapan sang mama. Karena kenyataanya bukan jawaban itu yang diberikan Cintia hari ini melainkan Adiyaksa sendirilah yang memaksa untuk datang ke rumah wanita itu. Adiyaksa bahkan sudah merencanakan sebuah skenario cantik yang akan membuat Cintia tidak bisa lagi menolaknya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者