"Apa?!" kaget Madam Shin. Untung dirinya sedang sendirian di aula rusun saat itu. Jadi aman. Lagipula jam dinding sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Kalau saja bukan karena kerjaan menumpuk, dia mungkin sudah tidur saat itu. Tapi tidak. Hei, ini malah seperti keberuntungan bagi Renji. Dan ngomong-ngomong di Italia sana memang jam berapa? Kenapa bisa menelponnya selarut ini? "Maaf, Tuan... a-apa Anda sungguh-sungguh?" tanyanya mencoba memastikan.
"Hmph, jika tidak... buat apa juga aku menelponmu?"
DEG
Benar juga.
"Tapi, bagaimana dengan Nan-kun sendiri?" tanya Madam Shin. "Soalnya peralihan kontrak tidak seperti penjualan budak, Tuan. Jadi Pelacurku pun harus setuju dengan keinginan tuan barunya."
"Ho, begitu..." gumam Renji.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者