webnovel

Menjadi Kaya di Zaman Kuno

Yan Mao seorang pembisnis jenius, seorang perawan tua pada usia 30 tahun. Ketika dia dalam perjalanan bisnis. Pesawat yang dia tumpangi mengalami kecelakaan dan akhirnya masuk ke laut. Pada saat itu pesawat penuh dengan air dan pada akhirnya Yan Mao kehabisan napas dan dia mati. Hal yang paling dia sesali adalah dia sangat pemilih dengan pasangan, meskipun dia gay, estetika pilihannya pada pria sangat tinggi. Dia sombong dan akhirnya dia masih perawan. Sungguh sial mati dalam keadaan perawan. Namun Ketika dia berpikir bahwa dia akan berada disurga, pertama membuka matanya, dia menemukan seorang anak kecil menangis memanggilnya Daddy. Setelah mendapatkan ingatan Kembali, dia tercengang. Dia bahkan belum bisa menerima apa itu Ger (pria yang melahirkan) dan bahkan tubuh ini sudah melahirkan putra kembar. Aku ingin pingsan dan mati sekali lagi.

Harazuki26 · LGBT+
分數不夠
451 Chs

Chapter 49: Malam Pertama 1 (R18+)

Ketika Yan Mao memperhatikan ini, wajahnya memerah dan dia memalingkan wajahnya. Namun ujung matanya mengintip ke samping dan menemukan tonjolan di bawah perutnya. Yan Mao menahan napas. Sangat besar.

Song Tianchen tidak tahu apakah dia akan menangis atau tertawa ketika dia melihat kearah Yan Mao yang mengintipnya diam-diam.

Song Tianchen ingin menggodanya lebih banyak, namun dia datang mendekat. Yan Mao tidak bisa menahan napas dan jantungnya. Dia bahkan bisa mencium aroma sabun mandi. Meskipun wanginya tidak terlalu kuat seperti di dunia modern, namun aroma samar dingin membuat Yan Mao menyukainya.

Song Tianchen tersenyum. "Istri...." dengan suara agak serak dan berat, benar-benar membuat jantung Yan Mao meledak.

"Istri, lihat aku." Song Tianchen menatap bahwa Yan Mao tidak nyaman, dia bahkan lebih tidak nyaman. Dia sudah tidak merasakan tubuh istrinya selama 3 tahun. Bagaimana dia tidak menahannya.

Awalnya dia ingin melakukan hubungan intim dengan istrinya, namun kondisi rumah mereka tidak memungkin. Sekarang, dia dan istrinya sudah memiliki kamar pribadi yang besar dan jarang antar kamar jauh, jadi mereka tidak akan malu jika di dengar orang lain.

Yan Mao menatap kearah Song Tianchen yang berdiri didepannya, dia tanpa sadar menelan ludahnya sendiri. Song Tianchen melihat bahwa orang didepannya ini sangat gugup. Dia juga gugup.

Song Tianchen memegang dagu istrinya, "Istri, bisakah aku melakukannya malam ini?"

Yan Mao juga perawan, dia juga ingin merasakan melakukannya. Yan Mao sudah menonton banyak porno gay, jadi dia sedikit terpelajar secara teori. Namun dia belum pernah mempraktikkannya.

Yan Mao tanpa sadar menganggukkan kepalanya. Batu yang menggantung di hati Song Tianchen akhirnya jatuh. Dia takut bahwa istrinya akan menolaknya, dia tidak bisa melakukannya. Namun dia pasti menghargai keputusan istrinya.

Sekarang semuanya diluar ekspetasinya, dia menjadi lebih bersemangat. Song Tianchen mendorong tubuh Yan Mao ke tempat tidur. Mereka membeli selimut dan Kasur tebal. Jadi sangat nyaman tidur diatasnya.

Yan Mao merasa jantungnya berdetak cepat. Ini pertama kalinya dia melihat bahwa dia merasakan adegan di dalam video porno yang sering dia tonton. Dia tanpa sadar merasa sangat bersemangat.

Song Tianchen menurunkan tubuhnya, dia mencium bibir Yan Mao. Ketika kedua bibir itu saling bertemu. Ini terasa ciuman polos, Yan Mao tanpa sadar menggerakkan bibirnya. Ketika Song Tianchen merasakan bibir pihak lain bergerak, dia langsung menggerakkan bibirnya.

Keduanya berciuman, meskipun sedikit aktif. Yan Mao merasa bahwa pria ini tidak berpengalaman dalam berciuman. Dia merasa sedikit bersalah jika dia yang memimpin ciuman di awal pertama mereka.

Yan Mao hanya mengikuti alur di mana Song Tianchen menciumnya. Song Tianchen tidak memiliki banyak gerakan, dan dia tidak mengetahui bahwa istrinya tidak puas dengan ciumannya yang setengah aktif.

Song Tianchen secara kebetulan melihat beberapa buku porno di kemiliteran. Secara tidak terduga itu adalah salah satu milik bawahannya. Dia tidak sengaja memungutnya dan membawanya ke kamarnya.

Ketika dia melihat kearah buku-buku itu, dia menemukan beberapa proses yang sebenarnya selama ini dia tidak tahu. Ketika mereka melakukannya, Song Tianchen selalu masuk ke dalam tanpa melakukan hal-hal lain.

Setelah keduanya lelah, mereka berhenti. Namun ketika dia menyadari bahwa di dalam buku ada beberapa langkah yang membuat olahraga ranjang lebih menyenangkan. Song Tianchen mengikuti langkah buku, dia awalnya mencium bibir Song Tianchen.

Lalu dia mencium dagu lancip Yan Mao. Dia mengulurkan sedikit lidahnya dan menjilati bawah dagu Yan Mao. Ketika Yan Mao merasakannya, kedua matanya melebar. Mungkinkah pria ini memiliki pengalaman?

Song Tianchen menelusuri leher Yan Mao. Dia memberikan jejak memerah di samping lehernya. Jejak itu meransang Yan Mao menjadi lebih bersemangat, dia tanpa sadar mengerang. Song Tianchen terkejut bahwa proses ini benar-benar memancing nafsu pihak lawan.

Song Tianchen membuka perlahan pakaian yang menempel pada Yan Mao. Dia melepaskan dan melihatkan tubuh putih Yan Mao. Song Tianchen sedikit terkejut bahwa tubuh Yan Mao lebih halus dari sebelumnya.

Kedua dadanya merah Muda yang cantik. Sungguh sangat menarik untuk di lihat. Yan Mao merasa malu, bahkan jika Song Tianchen adalah suaminya, namun di dunia ini. Bahkan pria dan Ger tidak bisa bersama.

Yan Mao merasa malu, karena itu rona merah menyebar sampai ke tubuhnya. Song Tianchen menggelapkan mata hitamnya. Dia mencium salah satu putingnya. Ketika Yan Mao merasakan bibir Song Tianchen menyentuh dadanya. Dia tanpa sadar merinding dan juga panas di saat bersamaan.

Yan Mao melebarkan matanya. Dia menatap tidak percaya kearah Song Tianchen. Pria itu merasakan tubuh istrinya tegang dan panas disaat bersamaan, dia bersemangat mencium dan mengigit dadanya.

Yan Mao tanpa sadar mengerang, "Ngh.."

Tangannya memegang kepala Song Tianchen dan mengenggamnya, ini tanpa sadar membangkitkan nafsu Song Tianchen.

Pria itu bersemangat, bahkan dada Yan Mao memerah dan bengkak. Yan Mao tanpa sadar melirih, dia berkata. "Itu bengkak dan perih."

Song Tianchen melihat bahwa memang bengkak dan memerah, dia merasa bersalah. Yan Mao melihat bahwa orang ini terlihat menyedihkan, dia membuang-buang pikirannya. Pria ini jelas tidak tahu apapun, tapi darimana dia belajar.

Yan Mao merasa sedikit kasihan, dia tersenyum. "Kamu bisa melakukan yang lainnya."

Ketika Song Tianchen mendengarkan ucapan Yan Mao, dia sedikit terkejut dan tersenyum. "Istri, aku mencintaimu."

Yan Mao tanpa sadar memerah, sebenarnya dia juga menyukai Song Tianchen. Namun setelah beberapa hari bersama, dia semakin menyukainya. Dia tidak berpikir untuk meninggalkan Song Tianchen.

Pria itu tersenyum setelah mengucapkan ucapannya, lalu dia memegang bagian celana Yan Mao dan merasakah bahwa itu juga mengeras. Song Tianchen tersenyum di dalam hatinya, istrinya teransang.

Dia membelai bagian bawah Yan Mao. Lelaki itu mengerang lebih banyak, "Ngh..."

Song Tianchen memegang adik kecilnya dan dia membelainya. Yan Mao merasa sedikit kesal. Dia hanya membelai adiknya, apakah dia tidak tahu cara mengocoknya. Rasanya berat dan sakit.

Yan Mao memegang tangah Song Tianchen. Dia meminta Song Tianchen memegang adiknya dan mulai menggocoknya. Ketika Song Tianchen merasakan tangan Yan Mao memegangnya, dia sedikit terkejut.

Istrinya biasanya tidak seaktif ini dan bahkan tidak tahu melakukan ini, dia memandang Yan Mao. Lelaki itu menikmati gerakan tangannya pada adik kecilnya, wajah Yan Mao memerah dengan mata terpenjam. Lalu dia menyipitkan matanya, melihat bahwa wajah Song Tianchen yang tampan.

Yan Mao segera mengaitkan leher Song Tianchen dan dia menciumnya. Kali ini ciuman Yan Mao lebih aktif dari Song Tianchen. Bahkan ciuman Song Tianchen tidak bisa dianggap ciuman. Kali ini Song Tianchen sangat terkejut, kedua matanya terbuka lebar.

Dia merasa curiga selama beberapa hari ketika mereka bersama, seperti dia tidak menemukan Yan Mao yang dulu. Yan Mao sangat aktif berciuman, bahkan Song Tianchen tidak bisa mengejar ketertinggalannya.