webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Me Vs Your Identity

Dipermainkan cinta? Mungkin sebagian orang pernah merasakannya. Naya gadis lugu, berpenampilan kuno dan selalu di kepang dua, giginya diteralis, kulit kecoklatan. Naya nekat menyatakan perasaan kepada sahabatnya. Abimanyu Pratama cowok teladan, berprestasi, jadi idola para gadis di sekolah. Namun, kemudian Abi menghilang hingga bertahun-tahun sejak pernyataan cinta itu. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Naya bertransformasi setelah 4 tahun menempuh pendidikan di luar negara gadis itu menjadi modis, cantik, berkulit putih, rambut sepunggung menarik perhatian lawan jenisnya tidak terkecuali Putra, sahabatnya yang selalu siap sedia di samping Naya sejak bertahun-tahun. Putra menyatakan perasaannya kepada Naya di saat hati Naya masih trauma akan cintanya di masa lalu, saat yang bersamaan Papanya jatuh sakit dan perusahaan nyaris bangkrut. Abimanyu Cinta pertama Naya hadir kembali sebagai penyebab sakit Papanya dan juga kehancuran perusahaan milik keluarga. Kekaguman Naya berubah menjadi kebencian. Hal yang tidak terduga Abimanyu diam-diam menggunakan identitas lain untuk selalu membantu Naya, hal tersebut membuat Naya jatuh hati pada sisi lain identitas baru Abimanyu. Kenapa Abimanyu kembali? Kenapa ia harus menggunakan identitas lain untuk berada di sisi Naya? Siapa yang akhirnya dipilih oleh Hati Naya? Abimanyu cinta pertamanya? Putra yang selalu ada untuk Naya? Atau cinta yang lain?

Pena_aQuina · 现代言情
分數不夠
150 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Bab 58. Perdebatan di Perusahaan.

Dari sudut pandang Adi.

Adi berjalan mondar-mandir, sesekali ja melihat ke ujung jalan. Berharap Naya akan terlihat pulang.

Sejak acara kompetisi tadi selesai, hati Abi membara melihat kedekatan Naya dan Putra. Lalu Abi memutuskan untuk menemui Naya di asrama dengan Identitas sebagai Adi. Untuk saat ini dia belum bisa menemui Naya sebagai Abi. Itu terlalu beresiko.

Akhirnya penantian Adi terbayar. Mobil berwarna hitam berhenti di depan Asrama, Naya keluar bersama Putra. Naya senang dengan kedatangan Adi.

"Hei, kamu datang? Kenapa tidak meneleponku? Aku bisa pulang cepat kalau tau kau ada disini." Naya menghampiri Adi.

Putra mengamati gelagat Adi saat bertemu dengan Naya. Pandangan Putra penuh selidik ke arahnya. Entah apa yang dia pikirkan.

"Aku tidak ingin mengganggumu. Lagipula aku bisa menunggu." Senyum ala iklan pasta gigi yang menjadi ciri khas Adi.

"Hai, Bro. Apa kabar?" Sapa Putra.

"Baik, kau bagaimana?" balas Adi.

"Okelah."