webnovel
#ROMANCE
#COMEDY

Me Vs Your Identity

Dipermainkan cinta? Mungkin sebagian orang pernah merasakannya. Naya gadis lugu, berpenampilan kuno dan selalu di kepang dua, giginya diteralis, kulit kecoklatan. Naya nekat menyatakan perasaan kepada sahabatnya. Abimanyu Pratama cowok teladan, berprestasi, jadi idola para gadis di sekolah. Namun, kemudian Abi menghilang hingga bertahun-tahun sejak pernyataan cinta itu. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Naya bertransformasi setelah 4 tahun menempuh pendidikan di luar negara gadis itu menjadi modis, cantik, berkulit putih, rambut sepunggung menarik perhatian lawan jenisnya tidak terkecuali Putra, sahabatnya yang selalu siap sedia di samping Naya sejak bertahun-tahun. Putra menyatakan perasaannya kepada Naya di saat hati Naya masih trauma akan cintanya di masa lalu, saat yang bersamaan Papanya jatuh sakit dan perusahaan nyaris bangkrut. Abimanyu Cinta pertama Naya hadir kembali sebagai penyebab sakit Papanya dan juga kehancuran perusahaan milik keluarga. Kekaguman Naya berubah menjadi kebencian. Hal yang tidak terduga Abimanyu diam-diam menggunakan identitas lain untuk selalu membantu Naya, hal tersebut membuat Naya jatuh hati pada sisi lain identitas baru Abimanyu. Kenapa Abimanyu kembali? Kenapa ia harus menggunakan identitas lain untuk berada di sisi Naya? Siapa yang akhirnya dipilih oleh Hati Naya? Abimanyu cinta pertamanya? Putra yang selalu ada untuk Naya? Atau cinta yang lain?

Pena_aQuina · 现代言情
分數不夠
150 Chs
#ROMANCE
#COMEDY

Bab 126. Bencana bagi Fisa.

"Kenapa diam? Apa kau sudah ingat sekarang?"

"Tunggu, aku tidak ingat apa yang terjadi semalam. Aku sangat mabuk, aku bahkan tidak ingat siapa yang bersamaku semalam." Juna kebingungan.

"Terserah. Terserah kau mau mengakui atau menyangkalnya, yang pasti kau telah menyakiti Fisa. Aku harap kau cepat menyelesaikan masalahmu dengan Bella. Jangan membuat Fisa sedih atau kau akan menyesal."

Rena pergi, dia meninggalkan Juna setelah selesai mengatakan apa yang ingin dia katakan kepada Juna. Penjelasan Juna sudah tidak penting lagi, dengan melihat reaksi yang dia tunjukkan sudah memberikan penjelasan bagi Rena. Rena mengatur emosinya, menghela nafas panjang untuk meredam emosinya. Rena tidak ingin Fisa bersedih jika mengetahui masalah yang terjadi semalam.

"Hei, kau sudah selesai bicara dengan Juna?" kata Fisa begitu Rena masuk ke kamarnya.

"Ya, selesai."

"Apa yang kalian bicarakan?"