384

[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]

***

"Oh, Ale?" Gea berpegangan pada dinding, memaksakan diri untuk menumpu tubuh lemahnya. "Kamu habis darimana? Lama sekali." Pandangannya beralih pada pot besar yang diletakkan Aletta di lorong masuk. "Lalu, kamu membelinya?"

"Huh?" Aletta meregangkan pinggangnya yang terasa encok. "Tetangga. Auguste menendang potnya sampai pecah, aku mengganti rugi, dan dia memberikanku ini karena ganti rugiku terlalu banyak, ku kira." Aletta mengusap tengkuknya yang tak gatal sembari tertawa. "Daripada itu ... kenapa kamu memaksakan diri? Kamu kan baru siuman beberapa saat lalu," sambungnya cepat-cepat menghampiri Gea dan memapahnya untuk kembali ke ranjang.

"Aku khawatir kamu tak kembali setelah suara berisik itu selesai," ujar Gea mendengus kecil.

"Eyy, bahkan Auguste pun tak berani menyentuhku," balas Aletta dengan nada bicara yang menggoda. "Eh, kamu sudah makan, Ge?"