webnovel

385

[Maaf, chapter ini akan direvisi nanti]

Arkhano tertawa renyah. "Sepertinya, aku jadi lebih banyak istirahat akhir-akhir ini. Ku harap pekerjaan ku bisa selesai tanpa menumpuk," sambungnya.

Aletta mengulum senyum. "Kamu bosnya, kan? Tinggal mengecek-ngecek saja?"

"Heee, kalau tinggal mengecek-ngecek saja, petugas imigrasi juga bisa," protes Arkhano mengerutkan alis saat menatap layar MacBook.

"Ada apa?" tanya Aletta menyadari perubahan ekspresi tersebut.

Arkhano menggeleng pelan. Dia tersenyum tipis. "Bukan apa-apa. Hanya email yang baru masuk," jawabnya. Dia mengedikkan dagu. "Kenapa pulang cepat?"

"Gea, anxiety-nya kambuh." Ekspresi Aletta berubah menjadi murung. Dia menghela napas panjang. "Itu yang terparah yang pernah ku lihat. Bahkan, sampai Gea ingin dibawa ke psikiater. Dia kan selalu menolak selama ini," jelasnya.

"Huh? Alasannya apa?" Arkhano menyandarkan tubuh di kursi dan fokus pada pembicaraan ini. "Anxiety kambuh pasti ada alasannya, kan?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com