MKC 237
...
Entah kenapa Emi merasa sangat lega mendengar ucapan Andi. Tidak pernah Emi membayangkan akan mengakhiri hubungan mereka seperti ini.
Memutuskan hubungan lewat telepon itu sangat tidak etis. Terlebih Emi adalah seorang atlet. Jiwa sportivitas dalam dada Emi memberontak.
Akan tetapi, Emi juga tidak mau terus meneru dilanda perasaan tidak jelas yang Andi sendiri mungkin tidak memikirkan.
"Jadi elo putus dengan Andi?" tanya Khansa seolah tidak percaya dengan pendengaran nya.
"Gue udah capek, Sa. Selama beberapa bulan ini gue merasa kalau hanya gue yang butuh dia. Sementara gue tidak tahu apa saja yang Andi lakukan di sana. Gue bukan cewek yang memiliki kesabaran seluas samudera seperti elo, Sa." Ungkap Emi murung.
"Kalau itu gue juga ngerti. Semoga elo bahagia setelah ini." Hibur Khansa, sembari menepuk bahu Emi sebelum masuk ke kelas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者