Haidar berhenti tepat di depan pintu ruangan makan, sebab matanya melihat sosok yang sangat dia benci duduk di tempatnya.
"Apa apaan ini?"
Suara Haidar menarik perhatian mereka semua yang ada di sana, bahkan Ken yang tadinya hampir menyuapkan nasi ke mulutnya jadi terhenti karena papanya mendadak muncul.
"Pa, ayo sarapan!" ajak Ken dengan girang, dia tidak tahu saja kalau papanya sangat anti dengan Haru.
Haru yang posisinya membelakangi pintu diam diam tersenyum miring dengan makanan yang penuh di mulut, tanpa melihat pun Haru tahu bagaimana ekspresi Haidar.
Pasti pria itu kesal bukan main sekarang, ya. Haru memang akan selalu memancing kekesalan Haidar.
"Siapa yang membiarkan dia duduk di tempat saya?" tanya Haidar lantang menggema di dalam ruangan makan.
Tiga koki dan beberapa pelayan yang ada di sana menunduk, Haidar memang tak marah dengan meledak ledak. Tapi, sedikit amarah dari Haidar saja sudah cukup menggetarkan nyali mereka.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者