Oke, Mbak. Silahkan masuk!" ucap Irfan, setelah ia menekan tombol lift, dan lift pun langsung terbuka.
"Terima kasih, Pak. Selamat bekerja?" ucap Ara dengan wajah yang benar-benar merasa berterima kasih.
"Siap, Mbak!" jawab Irfan dengan sangat tegas.
Ara langsung menyandarkan tubuhnya, di dinding lift. Ia merapalkan kalimat, semoga ia bisa melihat Juna, malam ini. Ara melangkah kaki dengan lebih lebar, saat pintu lift, telah terbuka di lantai 35. Ia berjalan dengan cepat, menuju unit apartemen Juna. Ara, berniat untuk menghubungi Juna melalui ponselnya, Karena ia tak ingin, membangunkan Juna, dengan bunyi bel pintu, yang mungkin akan didiamkan oleh Juna. Karena saat ini, sudah hampir tengah malam.
"Ah, ceroboh banget sih, gue. HP bisa gak ke bawa segala," gerutu Ara, dengan kesal. Kini, mau tidak mau, Ara harus menekan bel pintu apartemen Juna. Walau mungkin, harapan untuk dibuka, juga tidak bisa sepenuhnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者