webnovel

Love Rain

Ara. Seorang gadis yang memiliki sebuah penyakit turunan dari sang ibu, ia harus melakukan hal lain, untuk dapat mengingat sesuatu. Lalu, sebuah mimpi buruk tiba-tiba hadir di malam-malam tidurnya. Mimpi buruk yang selalu membuatnya merasa ketakutan saat terbangun. Juna. Teman masa SMA Ara. Ia menyukai Ara sejak kelas 1 SMA, tapi sampai ia dewasa, ia tak pernah bisa mengungkapkan perasaannya ke Ara. Apalagi, Ara telah memiliki kekasih. Lalu, sebuah kenangan masa lalu, membuat diri Juna selalu diliputi perasaan bersalah dan marah. Dewa. Teman kuliah Ara. Dia anak lelaki yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ibu. Lalu disaat dirinya memiliki kekasih, cinta lamanya kembali hadir. Kembali mengusik percintaan Dewa. Lalu, dapatkah Ara mengetahui tentang penyebab mimpi buruk yang selalu mendatanginya? Dan dapatkah Juna akhirna bisa menyatakan rasa sukanya ke Ara? lalu bagaimana ia menghadapi rasa bersalah dan rasa marahnya akan kenangan masa lalunya? Dan untuk Dewa, bisakah ia menghadapi godaan cinta masa lalu yang tiba-tiba hadir di tengah kisah percintaannya? Sebuah takdir yang akan menuntun mereka, entah mereka mampu menerima atau tidak dalam memperoleh jawaban yang mereka cari selama ini. Karena semua bukan hanya tentang jawaban, tapi tentang cara kita menerima akan sebuah jawaban itu.

Caira_Asmara · 现代言情
分數不夠
397 Chs

Lampu Hijau, Dari Ayah

"Kalau gitu, coba kamu beliin aja! Kali aja, Ara beneran suka." Jawab Dwika, yang dengan sangat jelas, membuat Dewa terkejut.

Selama ini, Dwika sangat tidak mengijinkan Dewa, untuk kembali dengan Ara. Tapi kali ini, Dwika, mulai mendukung Dewa lagi, untuk memperbaiki hubungannya, dengan Ara.

"Ayah? ucapan Ayah, beneran?" tanya Dewa hati-hati.

"Iya, ayah sangat yakin. Ayah merasa, kebahagiaan kamu, memang ada di diri Ara. Dan ayah, tak ingin menghalangi kebahagiaan kamu. Kejarlah ia, jika kamu menginginkannya! Tapi, jika lelah, beristirahatlah. Siapa tahu, dalam waktu kamu beristirahat, kamu menemukan kebahagiaan lain, yang jauh lebih indah dari yang kamu inginkan." Dwika memberikan petuahnya, untuk sang anak.

Dewa sempat merasa takjub, dengan kalimat dari sang ayah. Tapi, beberapa detik kemudian, ia mulai sadar, jika memang hanya Ara lah, yang ada di dalam pikirannya, selama ini.

"Iya, Yah. Makasih, udah ngertiin Dewa."

***

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者