Saat sore, Luna masih berada di rumah Shandra. Dia enggan untuk pulang dan memilih untuk tetap tinggal di rumah kakaknya itu. Sepanjang hari, wanita hamil itu hanya menyendiri di kamar. Sesekali dia masih menangis meratapi nasib asmaranya dengan sang suami.
Merasa tidak benar jika membiarkan Luna tetap di rumahnya tanpa sepengetahuan Ethan, Shandra mencoba membujuknya untuk pulang saja. Apalagi saat ini sudah sore.
"Luna, kamu pulang saja. Nanti Ethan mencarinya," bujuk Shandra. Karena dia ingin menghubungi Ethan, tetapi nomornya sudah tidak aktif. Mungkin adik iparnya itu belum sempat membeli ponsel baru setelah ponselnya di banting oleh Luna.
"Aku di sini saja, Kak," lirih Luna.
Shandra menghela napas lalu mengusap rambut Luna. "Tidak baik seorang istri pergi tanpa pamit, bahkan sampai menginap. Ethan pasti bingung mencari mu nanti," ucapnya.
"Biarkan saja, aku tidak peduli!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者