Roki dan Arthur turun dari pagar lalu berjalan ke tengah lapangan basket. Mereka berdua, berdiri tegak sambil memberi hormat pada Sang Bendera Merah Putih. Siswa dan siswi berlalu-lalang, diam-diam menertawakan mereka berdua. Pak Lutfi dengan santainya, mengawasi mereka sambil menikmati secangkir kopi di tempat duduk dekat kelas 10. Pada akhirnya, mereka berdua harus berjuang menahan panasnya matahari sekaligus menahan malu. Setidaknya, hembusan angin masih mereka rasakan.
Sinar matahari menusuk kulit, keringat mereka berdua terus mengucur keluar. Mereka terus berjemur selama tiga puluh menit. Puas melihat mereka berjemur, Pak Lutfi menyuruh mereka berjalan jongkok sambil berjanji bahwa mereka tidak akan melakukannya lagi. Tiga puluh menit telah berlalu, mereka diperintahkan untuk berdiri lalu Pak Lutfi memberikan sebuah nasehat tentang pentingnya memanfaatkan waktu serta kepedulian terhadap orang tua mereka di rumah.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者