webnovel

LINDAP

Lindap mengisahkan tentang Alra, putri dari pasangan suami - istri bernama Dian, dan Aisyah. Kedua orang tuanya memutuskan untuk pindah dari kota besar menuju kota kecil di pulau Jawa. Awalnya kehidupan Alra berjalan dengan baik-baik saja, hidup dengan sederhana karena pekerjaan ayahnya yang selalu berganti tempat. Akan tetapi, ketika Alra mulai duduk di bangku SMP, perselingkuhan ayahnya dengan Susi mulai terjadi, dan Alra ketahui tanpa sengaja. Hal itu membuat sekolahnya menjadi tidak terarah, Aisyah juga menjadi berbeda, dan lebih memilih untuk mendatangi berbagai dukun agar suaminya kembali pulang. Tak hanya permasalahan keluarga yang dia terima, dampak dari permainan dukun yang dilakukan Aisyah pun dia terima dengan gangguan yang hantu-hantu itu berikan. Alra semakin tidak tenang dengan kehidupannya di rumah, dia lebih suka di sekolah untuk bertemu dengan teman-temannya, tapi rupanya di sekolah pun masih ada konflik yang menurutnya lumayan rumit. Berbagai macam masalah datang secara bersamaan, tapi suasana yang memanas berubah manis ketika dia duduk di bangku kelas 9 semester akhir. Bertemu dengan cowok bernama Hazel merubah dunianya yang terasa hambar, banyak yang berubah menjadi manis, dan lebih berwarna. Alra juga bertemu dengan orang-orang yang sama rasa dengannya, terutama dengan masalah keluarga yang sama. Mereka berbagi cerita, dan memberikan uluran tangan agar gadis itu semakin kuat.

meybulansafitrii · 青春言情
分數不夠
156 Chs

DELAPAN PULUH DELAPAN

Gadis dengan gaun cokelat selutut itu keluar dengan ekspresi datarnya. Langkahnya begitu pelan, sementara dua pria di belakang sibuk sendiri. Yahya sibuk membawa tas berat milik Alra, dan ayahnya sedang mengelap mobil yang padahal sudah sangat bersih.

Dari kejauhan Alra bisa melihat seseorang berlari dengan isak tangis. Penampilannya begitu berantakan, apalagi dengan air mata yang tidak pernah di singkirkan dari pipi. Wanita itu memeluk Alra begitu erat, sampai-sampai Alra bisa merasakan air mata ibunya melekat pada gaun yang dia pakai sekarang.

Aisyah menangis tersedu-sedu, langkahnya mulai berhenti di dekat pintu masuk rumah. Dia masih memeluk putrinya yang hampir saja tidak mau pulang, dan sekarang sudah ada di depan mata. Tangan kanannya mulai mengelus puncak kepala Alra secara perlahan, melepas pelukannya dengan air mata yang masih saja keluar.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者