Setelah meninggalkan Deviana dengan wajah yang puas, Randika kembali berpetualang mencari boneka ginseng.
Ketika dia dengan santai berjalan, handphonenya tiba-tiba berdering nyaring. Ketika dia menerima telepon itu, Hannah langsung tawa pecah tepat di telinga Randika.
"Kak! Coba tebak apa yang aku temukan." Hannah terdengar begitu antusias.
Memangnya apa yang adik iparnya itu temukan? Mungkin dia sedang bosan dan iseng meneleponnya.
"Kakak menyerah, apa memangnya yang kau temukan?" Randika sedang tidak ingin meladeninya, dia sudah ingin cepat-cepat menutup teleponnya.
"Kakak tidak akan mungkin percaya kalau aku bilangi, aku sendiri juga masih tidak percaya!" Hannah masih terlalu bersemangat.
"Han jangan terlalu girang seperti orang gila, tidak elegan tahu. Sekarang cepat katakan apa yang barusan kau temukan." Karena telah mengarungi dunia selama bertahun-tahun, sudah tidak ada yang bisa mengejutkan seorang Ares.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者