Hujan mengguyur kota setengah maju itu, membuat suasana malam semakin kelam. Di bengkel kecilnya, Lana duduk di lantai dingin sambil memandang Falcon-X yang masih setengah terbongkar. Malam itu seharusnya menjadi malam di mana ia dan Rai mulai menyusun rencana untuk balapan berikutnya, tapi pria itu tidak pernah muncul.
"Dia pasti ada urusan mendadak," Lana bergumam pada dirinya sendiri, mencoba menenangkan kegelisahan.
Namun, ketika waktu berlalu dan komunikasi dengan Rai tetap sunyi, perasaan tak nyaman mulai merayapi benaknya. Ia mencoba menghubunginya beberapa kali, tapi tidak ada jawaban.
---
Surat Misterius
Keesokan paginya, sebuah amplop kusut tergeletak di depan pintu bengkel. Tidak ada nama pengirim, hanya tulisan kecil di bagian depan yang berbunyi: "Untuk Lana Veil."
Dengan hati-hati, Lana membuka amplop itu. Di dalamnya terdapat secarik kertas dengan tulisan tangan yang tajam:
"Jika kau ingin tahu siapa Rai sebenarnya, berhentilah mencoba menjadi pahlawan di lintasan. Dia bukan seperti yang kau kira. Pergilah ke Gudang 47 malam ini, sendirian."
Hatinya mencelos. Pesan itu bukan hanya ancaman, tapi juga teka-teki yang membawa lebih banyak pertanyaan daripada jawaban.
"Siapa yang melakukan ini? Apa hubungannya dengan Rai?" Lana bertanya-tanya sambil menggenggam surat itu erat.
---
Gudang 47
Malam itu, Lana mengemudikan Falcon-X menuju lokasi yang disebutkan. Gudang 47 terletak di pinggiran kota, di kawasan industri yang sudah lama ditinggalkan. Tempat itu gelap dan sunyi, hanya diterangi cahaya redup dari lampu jalan yang berkerlip.
Ketika ia memasuki gudang, pintu besi besar itu berderit pelan. Di dalamnya, seorang pria berdiri di tengah ruangan yang hampir kosong. Ia mengenakan jaket kulit hitam, wajahnya tertutup bayangan.
"Lana Veil," pria itu menyapanya dengan nada dingin. "Kau datang tepat waktu."
"Siapa kau? Dan apa yang kau tahu tentang Rai?" Lana menuntut, suaranya bergetar, antara marah dan takut.
Pria itu mengangkat tangan, menunjukkan sebuah perangkat holografik. Ia menyalakannya, memproyeksikan gambar-gambar Rai di berbagai lintasan balap bawah tanah.
"Rai Ardent bukan hanya seorang mantan pembalap," pria itu berkata. "Dia adalah bagian dari sindikat balap ilegal yang bertanggung jawab atas kecelakaan-kecelakaan besar di masa lalu. Dia mungkin melatihmu, tapi apakah kau benar-benar tahu siapa dia?"
Lana terdiam, matanya terpaku pada gambar-gambar itu. Dalam foto-foto tersebut, Rai terlihat berdiri bersama orang-orang yang tampak seperti pembalap profesional, tapi aura mereka gelap, penuh bahaya.
"Ini tidak mungkin," Lana berbisik.
Pria itu melangkah maju. "Kau pikir dia melatihmu karena peduli? Tidak, Lana. Dia menggunakanmu untuk sesuatu yang lebih besar. Kau hanya bidak dalam permainannya."
---
Kehilangan yang Menekan
Setelah pertemuan itu, Lana kembali ke bengkel dengan kepala penuh pikiran. Ia mencoba mencari jejak Rai, tapi semua usahanya sia-sia. Nomor komunikatornya tidak aktif, dan tempat tinggalnya kosong.
Semakin ia mencari, semakin banyak pertanyaan yang muncul. Benarkah Rai menggunakan dirinya? Apakah semua yang diajarkan selama ini hanyalah kebohongan?
Lana merasa terjebak di antara dua dunia. Di satu sisi, ia ingin mempercayai Rai, tetapi bukti-bukti yang muncul terlalu sulit untuk diabaikan. Di sisi lain, tanpa Rai, ia merasa kehilangan arah.
---
Misteri Axel dan Vera
Sementara itu, Lana mulai menyadari sesuatu yang ganjil. Setelah balapan terakhir, Axel Kane tampaknya tidak hanya tertarik untuk menjatuhkannya di lintasan. Ia mulai mengirim pesan-pesan intimidasi, membuatnya semakin yakin bahwa Axel tahu sesuatu tentang hilangnya Rai.
"Kenapa dia begitu peduli?" Lana bertanya pada dirinya sendiri.
Namun, yang lebih mengejutkan adalah Vera Cryse. Pembalap pendiam itu tiba-tiba muncul di bengkel Lana suatu malam, membawa sebuah peta holografik yang sama seperti yang pernah digunakan Rai.
"Aku tahu apa yang terjadi," kata Vera dengan nada dingin.
Lana memandangnya dengan curiga. "Kenapa kau peduli?"
"Karena aku juga pernah dilatih oleh Rai," jawab Vera, membuat Lana terkejut. "Dan aku tahu betapa berbahayanya pria itu jika dia ada di pihak yang salah."
---
Kebenaran yang Menyakitkan
Vera menjelaskan bahwa Rai dulunya adalah anggota organisasi balap ilegal yang sering memanipulasi hasil balapan untuk keuntungan mereka. Ia keluar dari kelompok itu setelah sebuah kecelakaan besar yang melibatkan rekan-rekannya, tetapi beberapa orang dari masa lalunya masih mencarinya untuk balas dendam.
"Jadi, semua ini bukan tentang aku," Lana menyadari. "Ini tentang Rai."
Vera mengangguk. "Tapi sekarang, kau ada di tengah-tengahnya. Kalau kau ingin keluar hidup-hidup, kau harus memutuskan siapa yang bisa kau percayai."
Lana mengepalkan tangannya. Ia merasa tertekan, sendirian, dan tidak tahu harus melangkah ke mana. Namun, di balik rasa takut itu, semangatnya untuk bertahan tetap menyala.
---
HM12
Catatan:
Bab ini memperkenalkan plot twist besar yang mengguncang kepercayaan Lana terhadap Rai dan menempatkannya di tengah konflik yang lebih besar.